5490 x Dilihat
KAPAL PERINTIS KM WETAR TERBAKAR DI AMBON
(Jakarta, 29/7/2010) Kapal perintis KM Wetar terbakar saat berlabuh di perairan dekat Dermaga Gudang Arang, Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Kamis (29/7), sekitar pukul 10.00 WIT. Selain tidak menimbulkan korban jiwa, peritiwa ini juga tidak memengaruhi jalannya Sail Banda 2010. Namun, kerugian yang terjadi akibatnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. mamahit, menjelaskan, kapal berukuran 750 DWT tersebut terbakar dalam keadaan kosong tanpa penumpang. ”Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sepertinya dia terbakar setelah selesai melakukan aktivitas penurunan penumpang maupun barang, atau ketika tengah melakukan persiapan untuk pelayaran kembali ke Saumlaki,” jelas Bobby di Jakarta, Kamis (29/7).
Menurut Bobby, kegiatan pemadaman KM Wetar berlangsung cukup lama. Pada dua jam pertama, enam buah kapal yang melakukan pemadaman belum dapat menaklukkan api yang terus membesar. Keenam kapal tersebut terdiri dari dua unit kapal pemadam milik Administrator Pelabuhan Ambon, dua unit tug boat PT Pertamina, satu buah kapal Basarnas Ambon, serta sebuah kapal karet milik USNS Mercy, rumah sakit terapung Angkatan Laut Amerika Serikat yang tengah mengikuti aktivitas Sail Banda.
”Sampai pukul 12.00 WIT api belum bisa dipadamkan, tetapi malah semakin membesar,” ujarnya. Dengan alasan keamanan, kapal ditarik ke perairan dekat Pantai Amahusu untuk dilakukan pemadaman lanjutan. Di lokasi itu tim kembali bekerja keras untuk menaklukkan api. Hingga akhirnya, sekitar pukul 14.10, kobaran api baru bisa dipadamkan. Meski sudah tidak ada kobaran, kapal belum dinyatakan padam total.
Untuk melakukan pemadaman total, kapal kembali ditarik lagi menjauh ke arah perairan Pantai Tawiri. Sekitar pukul 15.30 WIT, ujarnya, tim baru dapat memastikan bahwa tidak ada lagi api dan bara dari kapal yang hangus itu. ”Untuk alasan keamanan, KM Wetar langsung dikandaskan di lokasi tersebut,” katanya. Saat ini, imbuhnya, pengamanan dan penyelidikan penyebab kebakaran KM Wetar dilakukan Adpel Ambon. Proses penghitungan untuk mengetahui berapa besar kerugian yang diakibatkan juga tengah dilakukan.
Bobby menambahkan, kapal berkapasitas 300 penumpang itu dibangun Pemerintah di Tegal, Jawa Tengah, melalui anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2006. Total biaya pembangunan kapal tersebut mencapai Rp 20 miliar. Kapal tersebut kemudian diserahkan kepada PT Lautan Rizki Semesta untuk dioperasikan pada rute pelayaran perintis antara Saumlaki – Ambon.
”Jika kapal ini dinyatakan total lost akibat kebakaran itu, kita akan melakukan pengajuan pembangunan kapal baru untuk penggantian pada tahun anggaran 2011 nanti, agar rute yang saat dilaluinya itu tidak kosong,” pungkasnya. (DIP)