4913 x Dilihat
SURABAYA MERCHANT MARINE COLLEGE IS SOON TO BE INAUGURATED
(Jakarta, 12/2/2012) Dalam rangka upaya peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian Perhubungan melakukan pengembangan dengan membangun gedung baru di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelaut (BP2IP) Surabaya, Jawa Timur untuk diklat kepelautan dengan fasilitas yang sangat memadai.
Menurut rencana, gedung baru akan diresmikan Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Senin (13/2). Adapun fasilitas yang disiapkan pada bangunan baru tersebut diantaranya gedung kelas, mebel air, lapangan upacara, kolam latih, fire ground, boat house, ruang perpustakaan, asrama taruna, lapangan sepak bola, workshop, ruang genset, ruang makan taruna, kolam renang, selasar, jembatan, dan perumahan type 70.
Menurut Kepala BPSDM, Bobby R Mamahit, dengan peningkatan fasilitas maka memberikan dampat yang signifikan terhadap layanan diklat dari tahun ke tahun.
Selain terus mengembangkan fasilitas gedung pendidikan dan pelatihan, BPSDM menurut Bobby juga melakukan pengembangan pada program dan fasilitas kesehatan. "Diantaranya dengan pembangunan Poliklinik di UPT dan pengadaan perlengkapan alat kesehatan," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/2).
Pengecekan makan untuk para taruna juga dilaksanakan sebagai bagian peningkatan kesehatan dan gizi. Pemberian vitamin B setiap bulan, penilaian gizi taruna tiga bulan sekali dengan pengukuran tinggi dan berat badan, serta penanganan wabah dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.
Bobby juga mengemukakan, target BPSDM untuk kepesertaan pendidikan juga terus meningkat seiring dengan jumlah kebutuhan profesional di bidang transportasi yang juga terus meningkat. Untuk Darat dan kereta api pada 2011 lalu mencapai 1.078 peserta didik dan di 2012 ditargetkan menjadi 1.131 orang, laut dari 6.035 menjadi 6463, dan udara menjadi 2.000 dari tahun sebelumnya sebanyak 1.918 peserta didik.
Sedangkan dari sisi tenaga pengajar, ditargetkan ada penambahan lima sepanjang 2012 untuk darat dan kereta api dari 264 menjadi 269, laut dari 118 menjadi 120 dan udara dari 55 menjadi 56 pengajar. Program pendidikan untuk darat, kereta api, dan laut meningkat dua yakni menjadi tujuh dan 17 sementara untuk udara tidak mengalami penambahan program.
"Kami juga akan menambah jumlah sekolah. Menurut rencana di Sumenep, Madura untuk penerbang dan di Sorong, Ambon, NTB, Sulut, Sumbar, Kalbar, Riau, Makasar, dan Aceh untuk Kelautan," kata Bobby. (CHAN)