4800 x Dilihat
JAPAN DELIVERS IDR 234 BILLION PORT SECURITY SYSTEM AND SHIPS TRAFFIC MONITORING PROJECTS
(Jakarta, 16/08/2011) Pemerintah Jepang secara resmi menyerahkan proyek Sistem Keamanan Pelabuhan dan proyek Pemantau Lalu Lintas Kapal di Selat Malaka dan Singapura senilai 2,1 miliar yen Jepang (Rp 234 miliar) kepada pemerintah Indonesia.
Serah terima dua proyek ini diserah terimakan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori kepada Menteri Perhubungan Freddy Numberi di kantor kementerian Perhubungan, Selasa kemarin (16/8).
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Leon Muhammad menjelaskan proyek pemantau lalu lintas kapal di Selat Malaka dan Singapura ini senilai 1,573 miliar yen Jepang ini ditandatangani pada 7 November 2008 lalu. Peralatan pemantau yang dilengkapi dengan radar, CCTV dan meteorologi sensor ini ditempatkan di pulau Hiu Kecil, Takong Kecil, Batu Ampar dan Tanjung Berakit.
Sedangkan proyek Sistem Kemanan Pelabuhan yang ditandatangani pada 25 Juni 2008 nilainya 545 juta yen Jepang. Peralatan yang antara lain CCTV, sistem keamanan x-ray, peralatan pendeteksi logam ini ditempatkan di Pelabuhan Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Palembang, Teluk Bayur, Pontianak, Benoa dan Makasar.
Peralatan canggih ini diperlukan untuk mendeteksi barang-barang milik penumpang sebelum masuk ke dalam pelabuhan. ‘’Kita ingin agar barang-barang yang masuk ke pelabuhan benar-benar aman sehingga menjamin kesempatan penumpang dan alat vital pelabuhan,’’ jelas Leon Muhammad.
Selain dana hibah dari Jepang, pemerintah juga membangun peralatan serupa yang ditempatkan di Tarakan, Nunukan dan Ambon yang dananya bersumber dari APBN.
Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan rasa terima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah memberikan hibah proyek Sistem Keamanan Pelabuhan dan proyek Pemantau Lalu Lintas Kapal di Selat Malaka dan Singapura.
Menhub mengingatkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut beserta jajarannya untuk menjaga peralatan tersebut, mengingat fungsinya yang sangat berguna bagi keamanan nasional. ‘’Di banyak negara, mereka bisa membangun tapi tidak bisa menjaga. Untuk itu saya berpesan untuk menjaga peralatan ini supaya tetap berfungsi optimal,’’ kata Menhub.
Sementara itu Duta Besar Yoshinori mengatakan, sesama negara bahari pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga kemanan dan pelayaran kapal serta kemananan di pelabuhan. (PR)