4583 x Dilihat
JALUR GANDA DIBANGUN, WILAYAH UTARA JAWA AKAN BERKEMBANG PESAT
(Surabaya, 21/1/2012) Pembangunan jalur ganda Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang sepanjang 283 kilometer yang menelan investasi sekitar Rp 7 triliun akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa pada masyarakat maupun pemerintah daerah yang dilintasi jalur ganda tersebut.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat melakukan peninjauan jalur ganda yang terkait dengan program percepatan lintas utara Jawa mengatakan, setelah jalur ganda ini dioperasikan, pihaknya optimis akan tumbuh dan bermunculan industri-industri di sekitar jalur ganda. Pemerintah Daerah tingkat II juga akan menjadikan jalur ganda ini sebagai nilai jual dalam menarik investasi.
Dengan adanya jalur ganda ini, akan merubah mainset produsen dan industri di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam pengiriman barang hasil produksinya ke wilayah Indonesia Timur melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dari dryport di kawasan industri Cikarang maupun kawasan-kawasan industri lainnya, akan lebih cepat jika menggunakan sarana transportasi kereta api.
‘’Menggunakan kereta api akan lebih cepat dibandingkan dengan truk. Bahkan dari segi biaya juga lebih rendah,’’ kata Wamenhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Tunjung Inderawan, Sabtu (21/1).
Dijelaskan oleh Wamenhub, dengan menggunakan truk membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan dengan menggunakan kereta api hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 hari. Bukan itu saja, biaya-biaya yang dikeluarkan pengusaha jika menggunakan ruk lebih besar. Seperti biaya makan/minum sopir beserta kernetnya, belum lagi biaya-biaya lain sepanjang perjalanan. Sedangkan dengan kereta api hanya membayar biasa angkutnya saja.
Wamenhub mengatakan, tujuan pembangunan jalur ganda ini untuk meningkatkan kapasitas lintas, mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api, menambah daya angkut, mengurangi kerusakan jalan raya, mengurangi polusi udara dan pastinya menghemat energi BBM. Progam ini merupakan bentuk konektivitas antar pulau.
Jalur ganda ini melintasi beberapa kabupaten maupun kotamadya seperti Surabaya, Lamongan, Bojonegoro, Blora, Grobogan, Demak, dan Semarang. Bisa saja di sekitar lintasan ini akan tumbuh kawansan-kawasan industri baru yang memanfaatkan jalur ganda ini sebagai alat transportasinya.
"Saya optimis dalam 5-7 tahun ke depan akan tumbuh industri-industri yang untuk mendistribusikan hasil produknya itu akan menggunakan transportasi kereta api," kata Wamenhub. Wialayah utara Jawa pun juga akan berkembang pesat.
Potensi wisata juga akan tergali dan berkembang. Selama ini masyarakat Jakarta pengguna jasa kereta api lebih sering menggunakan jalur selatan yang sudah lebih dulu memiliki jalur ganda. Ke depan, jika jalur ganda selesai, PT Kereta Api akan menambah frekuensi perjalanan dengan kereta api yang saat ini sedang di pesan di PT INKA. ‘’Banyak wisata di wilayah Utara Jawa yang dapat dinikmati. Namun karena fasilitas transportasi yang terbatas mereka lebih sering ke arah Selatan,’’ jelas Wamenhub. (PR)