6496 x Dilihat
SOUTH KOREAN INVESTOR INTENDS TO BUILD COAL RAILWAY NETWORK
(Jakarta, 31/03/10) Perusahaan asal Korea Selatan, Doosan Engineering & Construction, berminat untuk menanamkan modalnya untuk membangun jaringan kereta api pengangkut batubara di Sumatera Selatan. Saat ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan terus membangun komunikasi dengan pemerintah Koerea Selatan untuk merealisasikan hal tersebut.
”Doosan sudah menyampaikan ketertarikannya. Mereka berminat untuk membangun jalur double track untuk angkutan batubara di sisi perlintasan yang sudah ada, yaitu di lintas Tanjung Enim (Sumatera Selatan) menuju Srengsem (Lampung),” ungkap Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan di Jakarta.
Pekan lalu, jelas Tundjung, dirinya telah bertandang ke Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Pemerintah Korsel terkait pengembangan jaringan kereta api di Indonesia. ”Kemungkinan, pola kerjasamanya nanti akan menggunakan pola b to b kan dengan PT Kereta Api (PTKA) dan PT INKA," jelasnya.
Doosan, jelas Tundjung, mengaku sangat tertarik untuk dapat menawarkan jasa angkutan batubara kepada PT Bukit Asam Tbk (PT BA), meski pekan lalu PT BA baru saja menandatangani kontrak EPC dan Operator and Maintenance untuk lintasan yang sama dengan China Railway Group Limited senilai USD 4,8 miliar.
"Tidak masalah membangun double tracking di sebelah track yang sudah ada sekarang milik PT KA. Karena direktur PT BA pernah bilang ke saya, bahwa produksi batubara bisa saja dinaikkan asalkan kapasitas angkut memenuhi," ujar Tundjung.
Menurutnya, saat ini jumlah batubara yang bisa diangkut PT KA dengan lintas yang sudah ada baru sekitar 10 juta ton per tahun. Padahal jumlah batubara yang diproduksi P TBA masih bisa dinaikkan seperti yang diinginkan pembeli. "Karena itulah PT BA membangun lintasan dengan China Railway diluar lintasan yang sudah ada," tambahnya.
Namun, Tundjung mengaku belum bisa memastikan berapa besar investasi yang siap ditanamkan Doosan untuk bakal proyek tersebut. ”Kerjasama ini sifatnya masih penjajakan, masih perlu beberapa tahap lagi sebelum bisa direalisasikan. Studinya juga belum dilakukan. Terkait hal ini, Ditjen Perkeretaapian akan meminta PT KA dan INKA untuk menindaklanjuti prospek bisnis yang ditawarkan Doosan tersebut.
Doosan Engineering & Construction merupakan anak usaha dari konglomerasi bisnis Doosan Group. Perusahaan itu memiliki spesialisasi dalam membangun infrastruktur seperti jembatan, jalan layang, subway dan jalur kereta api cepat. Sejumlah proyek subway dan jalur kereta api cepat yang digarapnya adalah Seoul Subway, Pusan Subway, Taejon Subway, Kwangju Subway, Kyungbu express railway 1-1, 7-1 sector, 2nd sector of double line subway of Kyungbu line, Construction of moving lines between Chungryongpo-Yongwol in Taebak line, terowongan Ewharyung, terowongan gunung Woomyun dan terowongan Kooku.
Sementara, 2010 ini PT KA menargetkan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 2,13 triliun dengan volume barang yang diangkut 23,91 juta ton. Mayoritas jenis barang yang akan diangkut tahun ini antara lain bubur kayu, batu bara, bahan bakar minyak, pupuk, peti kemas, parcel, baja, lateks, minyak sawit, minyak sawit cair, air minum, dan pasir kuarsa.
Pada 2009 lalu, PT KA mengantongi pendapatan dari angkutan barang Rp 1,7 triliun dengan volume angkutan 20,72 juta ton. Pendapatan dari angkutan batubara di Sumatera Selatan milik PT BA masih dominan dengan menyumbang Rp 1,19 triliun dan volume batubara yang diangkut 11,14 juta ton. (DIP)