4867 x Dilihat
NATIONAL FLIGHT INDUSTRY KEEPS GROWING
(Jakarta, 17/6/2010) Industri penerbangan nasional mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan saat ini. Kondisi itu ditandai dengan terus meningkatnya jumlah penumpang terangkut meski pada kondisi low season (normal).
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Tri S Sunoko mencontohkan, berdasarkan data terakhir yang dihimpun unit kerjanya pada Maret 2010, jumlah penumpang domestik yang diangkut seluruh maskapai nasional mencapai 4.146.156 orang. "Jumlah ini lebih besar 21 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2009, sebanyak 3.423.215 penumpang," jelasnya, Kamis (17/6).
Secara periodik, pada triwulan pertama tahun ini, besar peningkatan yang terjadi bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 20,7 persen. Sepanjang Januari-Maret 2010, jelas Tri, total penumpang domestik yang diangkut sebanyak 11.643.873 orang. Sedangkan pada Januari-Maret 2009, sebanyak 9.647.276 penumpang.
Pergerakan penumpang di rute internasional juga mengalami kondisi yang sama. Bahkan, prosentase pertumbuhan penumpang yang terjadi jauh lebih besar dibandingkan domestik. Pada Maret 2009, jumlah penumpang internasional yang berhasil diangkut mencapai 366.203 orang. Sedangkan di bulan yang sama tahun ini sebanyak 533.207, atau naik sebesar 45,6 persen.
"Sementara untuk periode triwulan pertama, peningkatan tahun ini dari tahun lalu mencapai 39,8 persen," sebut Tri. Rinciannya, pada periode Januari-Maret 2009 terangkut sebanyak 1.002.193 orang, dan sebanyak 1.401.115 orang pada Januari-Maret 2010.
Peningkatan yang cukup signifikan tersebut, menurut Tri, juga mengindikasikan terjadinya pertumbuhan perekonomian masyarakat. "Melihatnya sangat sederhana. Ini menandakan bahwa daya beli masyarakat telah meningkat. Orang sekarang mulai senang terbang, mobilitas bertambah, dan kegiatan ekonomi juga tumbuh," lanjutnya.
Hal tersebut, imbuhnya, sejalan dengan pertumbuhan yang dialami maskapai nasional. Upaya penambahan kapasitas, jangkauan, serta frekuensi penerbangan yang dilakukan dengan mendatangkan armada baru juga kian menyehatkan daya saing pada industri ini. "Efeknya, masyarakat semakin mudah terbang ke mana pun, dan dengan harga yang terjangkau saat ini. Otomatis, ini akan memacu kegiatan ekonomi di daerah-daerah yang sebelumnya kurang maupun yang belum pernah terlayani sama sekali," paparnya.
Tri optimistis, mengacu pada kondisi yang ada, target pencapaian penumpang tahun ini bisa melebihi jumlah yang diharapkan. "Tahun ini kita punya target 77 juta penumpang, atau naik 10 persen dari tahun lalu. Tapi kalau melihat trennya, tidak mustahil mencapai kenaikan hinga 15 persen atau lebih," ujarnya.
Dia menambahkan, Pemerintah melalui tangan Kementerian Perhubungan juga akan terus melakukan evaluasi dan upaya-upaya perbaikan serta pengembangan seluruh fasilitas dan infrastuktu penerbangan untuk mengimbangi perkembangan yang terjadi. Salah satunya adalah dengan meningkatan kapasitas bandara-bandara yang ada agar mampu memfasilitasi pergerakan penumpang yang terus meningkat.
"Kapasitas bandara yang tidak bertambah memang menjadi persoalan sendiri saat ini. Untuk mengejarnya, sekarang tengah diusahakan pengembangan infrastruktur bandara. Rapat dinas yang khusus membahas program pengembangan infrastruktur bandara sedang dilakukan intensif. Termasuk membahas pula pengembangan batas udara," jelasnya. (DIP)