Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 27 Mei 2010

7526 x Dilihat

INDONESIA, SINGAPURA, AND MALAYSIA DISCUSS ABOUT MALACCA STRAITS AND SINGAPORE STRAITS OIL SPILLING

(Jakarta, 27/5/2010) Indonesia, Singapura, dan Malaysia, yang tergabung dalam Revolving Fund Committee (RFC) untuk Selat Malaka dan Selat Singapura, melakukan pertemuan tahunan ke-31 hari ini, Kamis (27/5), untuk membahas sejumlah permasalahan yang timbul akibat tumpahan minyak dari kapal di perairan itu.
 
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bambang Sutisna menjelaskan, salah satu fokus pembahasan dari tiga negara RFC itu adalah tumpahan minyak akibat tabrakan dua kapal pada 25 Mei 2010 yang terjadi di Selat Malaka dan Selat Singapura.
 
”Kapal yang tabrakan itu adalah MT Bunga Kelana (bendera Malaysia), dan MV Waily (berbendera Vincent St dan Granada),” jelas Bambang. Dia menambahkan, RFC yang digelar di Singapura itu juga akan membahas dan memperbarui prosedur standar operasional untuk menanggulangi tumpahan minyak di Selat Malaka dan Selat Singapura.
 
“Latihan rutin bersama juga dilakukan untuk menguji prosedur dan setiap materi yang dipelajari guna lebih meningkatkan dan memperbarui prosedur,” imbuhnya.
 
Saat ini yang menjabat bertindak sebagai Chairman RFC adalah Capt. Khong Shen Ping yang juga menjabat sebagai Assistant Chief Executive Marine and Port Authority of Singapore.
 
Anggota RFC lainnya adalah Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo dan Director General Department of Environment Malaysia Hajah Rosnani Ibarahim. (DIP)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU