1765 x Dilihat
Hingga Oktober 2015, Kereta Api Angkut 268,4 Juta Orang
JAKARTA – Selama periode bulan Januari – Oktober 2015, angkutan kereta api (KA) di Pulau Jawa dan Sumatera mengangkut sebanyak 268,4 juta orang, meningkat 18,32 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 226,9 juta orang.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Selasa (1/12) menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang KA terjadi di wilayah Jawa Jabodetabek sebesar 24,95 persen dari 169,8 juta orang menjadi 212,2 juta orang dan wilayah Sumatera naik 8,8 persen dari 4,05 juta orang menjadi 4,40 juta orang. Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek turun 2,18 persen dari 53,014 juta orang menjadi 51,9 juta orang.
Sedangkan jumlah penumpang yang diangkut KA selama bulan Oktober 2015 sebanyak 28,72 juta orang, naik 4,24 persen dibandingkan bulan September 2015 sebanyak 27,55 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 23,0 juta orang atau 79,96 persen dari seluruh penumpang KA. Penumpang Jabodetabek mengalami kenaikan sebesar 4,28 persen dari 22,021 juta orang pada bulan September 2015 menjadi 22,96 juta orang pada bulan Oktober 2015. Sedangkan wilayah Jawa non Jabodetabek naik sebesar 4,15 persen dari 5,104 juta orang menjadi 5,32 juta orang dan wilayah Sumatera naik 3,3 persen dari 424 ribu orang menjadi 438 ribu orang.
BPS juga mencatat, jumlah barang yang diangkut moda KA selama periode Januari - Oktober 2015 sebanyak 26,5 juta ton turun 3,87 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 27,6 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 2,62 persen dari 18,77 juta ton menjadi 18,29 juta ton dan Jawa non Jabodetabek turun 6,56 persen dari 8,8 juta ton menjadi 8,2 juta ton.
Sedangkan jumlah barang yang diangkut KA selama bulan Oktober 2015 sebanyak 2,84 juta ton, naik 1,54 persen dibandingkan bulan September 2015 sebanyak 2,80 juta ton. Kenaikan terjadi di wilayah Jawa non Jabodetabek sebesar 17,52 persen dari 816 ribu ton menjadi 959 ribu ton. Sebaliknya wilayah Sumatera turun 5,04 persen dari 1,98 juta ton menjadi 1,88 juta ton. (SNO)