1582 x Dilihat
Hingga November 2015, Kereta Api Angkut 268,4 Juta Orang
JAKARTA – Selama periode bulan Januari – November 2015, angkutan kereta api (KA) di Pulau Jawa dan Sumatera mengangkut sebanyak 296,1 juta orang, meningkat 17,87 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 251,2 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Selasa (5/1) menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang KA terjadi di wilayah Jawa Jabodetabek sebesar 24,48 persen dari 188,4 juta orang menjadi 234,5 juta orang dan wilayah Sumatera naik 9,07 persen dari 4,4 juta orang menjadi 4,8 juta orang. Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek turun 2,8 persen dari 58,4 juta orang menjadi 56,8 juta orang.
Sedangkan jumlah
penumpang yang diangkut KA selama bulan November 2015 sebanyak 27,7 juta
orang, turun 3,65 persen dibandingkan bulan Oktober 2015 sebanyak 28,72
juta orang.
Dari
jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan
penumpang pelaju (commuter) yaitu
sebanyak 22,4 juta orang atau 80,79 persen dari seluruh penumpang KA. Penurunan
jumlah penumpang KA di bulan November terjadi Jabodetabek sebesar 2,65
persen dari 22,96 juta orang pada bulan Oktober 2015 menjadi 22,35 juta
orang pada bulan November 2015, wilayah Jawa non Jabodetabek turun 7,68
persen dari 5,32 juta orang menjadi 4,9 juta orang dan wilayah
Sumatera turun 5,02 persen dari 438 ribu orang menjadi 416 ribu orang.
BPS juga mencatat, jumlah barang yang diangkut moda KA selama periode Januari-November 2015 sebanyak 29,147 juta ton turun 3,84 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 30,3 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 2,64 persen dari 20,5 juta ton menjadi 19,98 juta ton dan Jawa non Jabodetabek 6,35 persen dari 8,8 juta ton menjadi 9,1 juta ton.
Sedangkan jumlah barang yang diangkut KA selama bulan November 2015 sebanyak 2,68 juta ton, turun 5,87 persen dibandingkan bulan Oktober 2015 sebanyak 2,84 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 10,34 persen dari 1,89 juta ton menjadi 1,7 juta ton. Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek naik 2,92 persen dari 959 ribu juta ton menjadi 987 juta ton. (SNO)