1967 x Dilihat
Hingga Agustus 2015, Kereta Api Angkut 212,2 Juta Orang
JAKARTA – Selama periode bulan Januari – Agustus 2015 angkutan kereta api (KA) mengangkut sebanyak 212,2 juta orang, meningkat 18,96 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 178,36 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Kamis (1/10) menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang KA terjadi di wilayah Jawa Jabodetabek sebesar 26,21 persen dari 132,5 juta orang menjadi 167,2 juta orang dan wilayah Sumatera naik 8,81 persen dari 3,3 juta orang menjadi 3,5 juta orang.
Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek turun 2,78 persen dari 42,6 juta orang menjadi 41,4 juta orang.
Sementara itu, jumlah penumpang KA pada bulan Agustus 2015 di Jawa dan Sumatera mencapai 27,8 juta orang, naik 0,67 persen dari 27,6 juta orang pada bulan Juli 2015. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 22,2 juta orang atau 80,21 persen dari seluruh penumpang KA. Penumpang Jabodetabek mengalami peningkatan sebesar 5,31 persen dari 21,2 juta orang pada bulan Juli 2015 menjadi 22,3 juta orang pada bulan Agustus 2015.
Sedangkan wilayah Jawa non Jabodetabek turun sebesar 14,39 persen dari 5,9 juta orang menjadi 5,05 juta orang dan di wilayah Sumatera turun 16,82 persen dari 535 ribu orang menjadi 445 ribu orang.
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut KA selama Januari – Agustus 2015 sebanyak 20,8 juta ton turun 1,95 persen dari periode sama tahun 2014 sebanyak 21,24 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 3,75 persen dari 14,97 juta ton menjadi 14,42 juta ton. Sebaliknya Jawa non Jabodetabek naik 2,33 persen dari 6,3 juta ton menjadi 6,41 juta ton.
Sedangkan pada bulan Agustus 2015 barang yang diangkut KA sebanyak 2,9 juta ton naik 7,58 persen dibandingkan bulan Juli 2015 sebanyak 2,7 juta ton. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera yaitu sebanyak 2,1 juta ton atau 71,50 persen dari seluruh barang yang dianggkut KA secara nasional.
Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non Jabodetabek sebesar 39,86 persen dari 857 ribu ton menjadi 821 ribu ton. Sebaliknya wilayah Sumatera turun 1,48 persen dari 2,09 juta ton menjadi 2,06 juta ton. (SNO)