Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Sabtu, 29 Maret 2025

401 x Dilihat

H-3, Sejumlah Layanan Angkutan Umum Alami Pergerakan Penumpang Tertinggi Harian

Jakarta - Berdasarkan data Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 pada H-3 atau 28 Maret 2025, tercatat sejumlah layanan angkutan umum mengalami pergerakan penumpang tertinggi harian selama penyelenggaraan angkutan Lebaran yang dimulai sejak 21 Maret 2025.

Pergerakan harian angkutan umum seluruh moda pada H-3 mencapai 1.154.080 penumpang, lebih tinggi dibanding rata-rata harian selama masa angkutan Lebaran 2025 yang tercatat kurang lebih 782.839 penumpang.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo menyampaikan, pada H-3, penumpang harian tertinggi terdapat pada moda angkutan udara yang mencapai 303.468 penumpang. “Penumpang harian tertinggi berikutnya tercatat pada layanan angkutan penyeberangan sejumlah 297.342 penumpang, angkutan kereta api sebanyak 247.611 penumpang, serta angkutan laut kurang lebih 115.993 penumpang,” jelas Budi.

Namun, kondisi ini tidak berlaku bagi angkutan bus. Menurut Budi, catatan penumpang tertinggi pada moda angkutan massal berbasis jalan ini terjadi pada H-4 atau 27 Maret 2025, dengan melayani penumpang sebanyak kurang lebih 300.793 orang.

*Akumulatif KA dan Pesawat Naik*

Sementara itu, data penumpang akumulatif yang terhimpun sampai dengan H-3 di Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu, menunjukkan bahwa moda kereta api mencatat jumlah tertinggi dengan telah melayani 2.495.799 penumpang. “Dibandingkan dengan tahun 2024, jumlah ini naik sebesar 6,39%,” papar Budi.

Secara kumulatif, kenaikan penumpang juga terdapat pada angkutan udara domestik dan internasional sebesar 0,64% dibanding periode tahun lalu. “Secara kumulatif sejauh ini kenaikan tidak terjadi pada angkutan laut, penyeberangan, dan bus apabila dibandingkan dengan data kumulatif pada 2024,” jelas Budi.

Untuk angkutan laut, Budi menyampaikan terdapat penurunan sebesar 4,40%, penyeberangan sejumlah 5,58% dan bus kurang lebih 10,22% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.

“Sejumlah kebijakan telah digulirkan selama masa angkutan Lebaran 2025. Tujuannya guna memudahkan dan menghindari terjadinya penumpukan pada tanggal dan hari tertentu. Apalagi di tanggal yang diprediksi menjadi puncak pergerakan, sehingga berpotensi terjadi kepadatan serta antrian panjang,” tutur Budi.

Kebijakan tersebut menurut Budi, antara lain implementasi Work From Anywhere yang telah diberlakukan sejak 24 Maret, penyampaian THR lebih awal, penurunan tarif pesawat untuk masa penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025, serta diskon tarif penyeberangan dan diskon tarif tol. (SA-RA-EK/HH/GT/BRD)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU