Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Jumat, 11 Pebruari 2011

11785 x Dilihat

GO PUBLIC, GARUDA MUST BE ABLE TO COMPETE IN FREE MARKET

(Jakarta, 11/2/2011) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mulai Jumat (11/2) kemarin mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GIAA.Maskapai penerbangan nasional milik BUMN menjadi perusahaan penerbangan nasional pertama yang go publik. Garuda menjadi perusahaan ke tiga yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2011 ini.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar mengatakan, pencatatan saham Garuda di BEI pada hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi Garuda, mengingat proses untuk go publik sudah dilakukan sejak tahun 2000 atau sejak 11 tahun yang lalu bersamaan dengan mulai dilakukannya proses restrukturisasi.

 Dalam perjalanan waktu yang demikian panjang sudah banyak yang dilakukan oleh manajemen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan, diantaranya proses restukturisasi dan peningkatan kinerja perusahaan. ‘’Alhamdulillah saat ini kita saksikan bersama-sama, Garuda menjadi perusahaan yang go publik, perusahaan yang terbuka,’’ kata Emirsyah.

 Garuda Indonesia melepas 6.335.738.000 lembar saham atau setara dengan 27,98 persen dari total saham, sudha termasuk kepemilikan saham PT Bank Mandiri sebesar 1.935.738.000 saham. Saham Garuda dilepas pada harga Rp 750 per lembar. Dari saham yang dilepas, Garuda dan Mandiri menargetkan akan mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp 4.751.803.500.000.

 Menurut Emirsyah dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi. Saat ini Garuda memiliki 86 pesawat, dan pada tahun 2015 akan bertambah menjadi 153 pesawat. Selain untuk membeli pesawat, dana tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan anak-anak perusahaannya yang lain.

 Sementara itu Menteri Negara BUMN Mustofa Abubakar mengatakan, tambahan modal ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan antara lain dengan menambah jumlah pesawat.

 Mustafa berharap, dengan tambahan modal ini Garuda segera bangkit, sehingga Garuda dapat meningkatkan kepak sayapnya ke angkasa yang lebih tinggi lagi. Karena selama ini salah satu kendala yang dihadapi Garuda untuk mengembangkan dirinya adalah terbatasnya modal.

‘’Kalau selama ini Garuda merasa terhambat perkembangannya karena tidak adanya modal, maka dengan adanya fresh monay dari pasar modal ini, kami berharap Garuda dapat memanfaatkan modal yang tersedia untuk mengembangkan bisnisnya,’’ kata Mustafa.

Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Harry Bhakti Bekti mengatakan, go publiknya Garuda menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan penerbangan ini. Dana yang diperoleh dari hasil IPO diharapkan dapat digunakan untuk memperbaharui pesawat-pesawat menjadi lebih muda, dengan demikian keselamatan penerbangan lebih terjamin.

Apalagi pada tahun 2015 mendatang kita sudah mulai menerapkan open sky, dimana maskapai penerbangan nasional dan internasional bersaing dipasar bebas. ‘Garuda harus siap dan mampu bersaing secara bebas, sekaligus membuktikan bahwa Garuda mampu bersaing dengan maskapai penerbangan nternasional lainnya. (PR)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU