5983 x Dilihat
GMF AEROASIA PASSED EASA ANNUAL AUDIT
(Jakarta 17/02/11) Otoritas penerbangan sipil Uni Eropa, European Aviation Safety Agency (EASA) menyatakan PT GMF AeroAsia telah memenuhi standar internasional yang ditentukan EASA dalam perawatan pesawat.
Kesimpulan ini diambil setelah dua auditor EASA, Bruno Faucher dan Emmanuel Heugas melakukan audit terhadap anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk pada 7-11 Februari 2011.
VP Quality Assurance and Safety PT GMF AeroAsia Ganis Kristanto mengatakan, audit yang dilakukan EASA selama lima hari penuh ini mencakup seluruh aspek perawatan seperti safety and quality policy, procedure, personnel requirement, facility, training, equipment, tools & material, maintenance data, maintenance record, dan certification of maintenance.
Ganis Kristanto dalam siaran pres yang diterima ww.dephub.go.id, Kamis (17/2) mengatakan, audit kali ini berlangsung sangat ketat, detail dan mendalam.
Para auditor EASA mengaudit semua rating yang dimiliki GMF, termasuk audit ke Line Station Denpasar. “Kami bersyukur, secara umum hasil audit bagus,” kata Ganis.
Meski dalam audit tersebut pihak EASA memberikan beberapa catatan dan rekomendasi, tapi sebagian besar sudah ditindaklanjuti oleh GMF dengan melakukan corrective action. ‘’Dan sudah menindaklanjuti catatan dan rekomendasi EASA tersebut,’’ ujar Ganis
Meski GMF dinilai telah memenuhi standar dan prosedur perawatan otoritas penerbangan sipil Eropa, namun GMF akan tetap melakukan perbaikan secara terus menerus. EASA menyatakan apresiasainya karena GMF telah menjalankan regulasi yang mereka tentukan dengan baik. Sehingga dalam audit yang dilakukan sekali setahun ini, GMF dinyatakan lulus dan memenuhi kualifikasi EASA.
Sudah tentu, hasil audit ini tentu sangat penting bagi GMF dalam rangka masuk ke pasar luar negeri. "Dengan hasil audit ini kita makin yakin karena memiliki modal penting memasuki pasar Eropa,” kata Ganis.
Konsistensi GMF dalam menjalankan regulasi EASA ini akan menjadi nilai tambah dalam pengembangan pasar GMF di kawasan regional maupun global.
Dirut Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto belum lama ini mengatakan, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk bergerak di bidang perawatan pesawat {maintenance, repair, and overhau//MRO), menargetkan pendapatan USS 180 juta tahun 2011, atau meningkat dibandingkan 2010 sebesar USS 160 juta.
Saat ini GMF AeroAsia menguasai 70 persen nilai kapitalisasi pasar bisnis MRO di tanah air. Dari angka itu, 70 persen di antaranya berasal dari pesawat-pesawat maskapai nasional.
Untuk mencapai pendapatan tahun 2011, GMF Aero Asia tengah melakukan negosiasi dengan maskapai asal Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika Selatan, guna menjajaki kerjasama perawatan pesawat. (PR)