104 x Dilihat
Filosofi Karakter Agusquack X Kemenhub
Agusquack atau Agus Si Bebek, “Bebek santuy penuh ide & cerita sedang menjadi kurir delivery!” menjadi pilihan IP Kementerian Perhubungan.
Agus menjadi bagian dari “Agustus”. Bulan istimewa yang diperingati oleh segenap bangsa Indonesia sebagai momentum hari kemerdekaan. Agustus juga menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional yang diperingati insan transportasi tiap tanggal 17 September.
Si Agus sebagai Insan Transportasi merupakan akronim dari transportaSI Andalan guGUsan nuSantara.
Agus dengan akronim Transportasi Andalan Gugusan Nusantara dipilih sebagai IP Kementerian Perhubungan sejalan dengan semangat menghadirkan layanan transportasi yang menjadi andalan dalam menghubungkan nusantara yang terdiri dari gugusan 17.000 pulau baik melalui moda darat, laut, udara dan perkeretaapian.
Agus merupakan seekor bebek. Bebek memiliki banyak keistimewaan yang sejalan dengan semangat insan transportasi.
1.Tertib dalam antrian
Agus yang direpresentasikan melalui visual fauna seekor bebek mencerminkan karakter yang tertib dan disiplin. Dalam satu rombongan bebek, umumnya ada salah satu dari mereka yang menjadi pemimpin yaitu bebek yang berada di barisan terdepan. Ketika suatu rombongan bebek dilepas oleh peternak ke alam bebas, maka bebek-bebek itu akan berjalan bersama selama perjalanan tidak tercerai berai sampai mereka kembali lagi ke tujuan akhirnya, yaitu kandang asalnya. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati pemimpin dan aturan yang ada untuk mencapai tujuan yang sebelumnya sudah disepakati bersama.
Demikian pula dalam penyelenggaraan layanan transportasi yang sejalan dengan semangat pimpinan negara, Presiden RI yaitu penyelenggaraan negara yang berpihak kepada kerakyatan.
Semangat tertib dan disiplin juga menjadi salah satu nilai yang senantiasa dikedepankan oleh seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya penyelenggara (insan transportasi) namun juga pengguna jasa transportasi (masyarakat) sehingga ketertiban dan kedisplinan akan menghasilkan layanan yang berkeselamatan dan nyaman.
2. Adaptif di tiga habitat
Bebek bisa hidup di darat, air, dan udara. Mereka bisa berenang dengan kaki
berselaput, berjalan di darat, dan terbang cukup jauh. Ini membuatnya
simbol ketangguhan dan kemampuan beradaptasi.
Demikian halnya dengan semangat insan transportasi yang tangguh meskipun ditempatkan di berbagai pelosok negeri. Ada yang berprofesi sebagai penjaga menara suar, ada juga yang ditempatkan di bandar udara dari 3 TP yang hanya bisa diakses oleh angkutan udara. Insan transportasi dengan bahagia tetap adaptif dan bersemangat demi memberikan pelayanan sehingga masyarakat lebih mudah dan terhubung melalui integrasi berbagai moda transportasi baik darat, laut, udara maupun perkeretaapian.
3. Kompak dan hidup berkelompok
Bebek cenderung bergerak bersama dalam kelompok, baik saat mencari makan maupun
bermigrasi. Sifat sosial ini menunjukkan kerja sama, rasa aman, dan
kepemimpinan alami (selalu ada satu yang memimpin arah).
Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk menjaga semangat kolaborasi lintas sektor dalam memperlancar layanan transportasi, contohnya saat pelaksanaan angkutan mudik lebaran. Komitmen tersebut dilakukan demi memberikan rasa aman kepada masyarakat mengupayakan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan ke kampung halaman.
4. Punya insting navigasi yang kuat
Bebek migrasi mampu menempuh ribuan kilometer dan tetap menemukan lokasi
tujuan. Ini menandakan kemampuan orientasi dan daya ingat luar biasa.
Sejalan dengan arah kebijakan Presiden mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, Kementerian Perhubungan senantiasa visioner memetakan arah pembangunan transportasi dan konsisten menjalankan perencanaan pembangunan transportasi menuju tujuan bersama yaitu peningkatan perekonomian bangsa.
5. Cerdas
dan waspada
Bebek punya penglihatan lebar hampir 360 derajat, sehingga bisa mengawasi
sekitar tanpa banyak menggerakkan kepala. Mereka cepat bereaksi jika ada
ancaman.
Dalam membuat kebijakan transportasi, Kementerian Perhubungan senantiasa berkomitmen untuk mendengar aspirasi dari berbagai pihak baik dunia usaha (operator moda dan infrastruktur), masyarakat, serta kementerian/lembaga terkait sehingga menjaga keberimbangan serta antisipatif terhadap kondisi krisis.
6. Perlindungan alami
Bulu bebek dilapisi minyak dari kelenjar di dekat ekor sehingga anti-air. Ini
bukan hanya adaptasi fisik, tapi juga simbol perlindungan dan daya tahan
terhadap tantangan.
“Tangguh Menghadapi Tantangan” merupakan salah satu hal yang senantiasa dikumandangkan oleh seluruh insan transportasi dalam ikrar “Lima Citra Manusia Perhubungan”. Sebuah komitmen yang ditanamkan oleh tiap insan trannsportasi sejak memasuki pengabdiannya di Kementerian Perhubungan.
7. Penuh strategi saat menjaga anak
Induk bebek sangat protektif dan pandai mengarahkan anak-anaknya, bahkan
membimbing mereka ke tempat makan dan aman sejak hari pertama.
Keselamatan adalah hal utama yang menjadi esensi penyelenggaraan transportasi. Insan transportasi senantiasa mengupayakan dengan segenap usaha agar masyarakat dan barang (logistik) dapat berpindah (bergerak) sehingga selamat (aman) sampai tujuan.