9552 x Dilihat
Fasilitas Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo Diresmikan
PROBOLINGGO – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian fasilitas Pelabuhan Laut Tanjung Tembaga Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (12/12).Menhub mengungkapkan, pengoperasian fasilitas pelabuhan ini dapat meningkatkan kapasitas dan pelayanan jasa kapal di Pelabuhan Probolinggo, sebagaimana fokus kerja Kementerian Perhubungan pada Kabinet Kerja untuk terus meningkatkan kapasitas fasilitas transportasi baik darat, laut, udara maupun kereta api.
Fasilitas pelabuhan yang diresmikan berupa 1 buah dermagamultipurpose eksisting dengan ukuran 93 x 18,5 m2 dan 1 buah dermagamultipurpose baru.Dermaga baru yang memiliki ukuran 151 x 31 m2 dan kedalaman kolam –15 m LWS (low water spring/muka air laut surut terendah) tersebut nantinya mampu disandari kapal berukuran 15.000 DWT (deadweight tonnage/tonase bobot mati) di sisi selatan dan 20.000 DWT di sisi utara.
Dalam sambutan acara peresmian yang juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo, Menhub menyatakan apresiasinya atas peran serta Pemerintah Provinsi Jatim dalam mendorong percepatan pembangunan infrastuktur dan sarana.
“Dalam setahun, daerah yang meresmikan infrastruktur dan sarana sampai 3 kali ya hanya Jawa Timur ini”, ujar Menhub yang disambut dengan tepuk tangan dari hadirin. Infrastruktur yang dimaksud yaitu terminal baru Bandara Internasional Abdul Rahman Saleh di Malang, peluncuran kapal ternak di Kabupaten Bangkalan, serta pengoperasian fasilitas Pelabuhan Probolinggo.
Fasilitas eksisting maupun fasilitas yang sedang dikembangkan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo dibiayai dari dana gabungan APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur. Pengembangan Pelabuhan Probolinggo direncanakan berlangsung selama 20 tahun dan dibagi dalam 3tahap, yakni jangka pendek untuk kurun waktu 2013 hingga 2017, jangka menengah untuk kurun waktu 2018 hingga 2022, dan jangka panjang untuk kurun waktu 2023 hingga 2033. 3 tahap tersebut untuk membangun dan mengembangkan fasilitas-fasilitas di berbagai zona pelabuhan yaitu zona petikemas, zona curah kering, zona kargo, zona perkantoran, zona fasilitas umum, zona fasilitas pendukung seperti pengolahan limbah, bunker BBM, dan pemadam kebakaran, serta pembangunan jalan akses ke pelabuhan.
Pengelolaan Pelabuhan Probolinggo akan diserahkan ke Badan Usaha Pelabuhanan (BUP) BUMD, PT. Delta Artha Bahari Nusantara. Untuk mengevaluasi kelayakan PT. Delta Artha Bahari Nusantara tersebut, telah dilakukan uji coba pengoperasian fasilitas pelabuhan dalam jangka waktu 1 tahun sejak 8 Oktober 2015.
Menhub berpesan agar BUMD yang ditunjuk harus dapat mengelola fasilitas Pelabuhan Probolinggo dengan baik. “BUMD harus tahan banting, tidak boleh mengharapkan suntikan dana APBD kalau merugi. Harus berkembang”, tutupnya. (DES)