4519 x Dilihat
INDONESIAN AVIATION IS READY TO FACE CLIMATE CHANGE
(Jakarta, 2/08/2010) Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan berbagai tindakan untuk pengurangan emisi penerbangan terkait fenomena perubahan iklim saat ini. Tindakan tersebut diantaranya adalah menyiapkan modernisasi sistem otomatis di ATC Jakarta (Jakarta Automated Air Traffic System) untuk sistem otomatisasi di Indonesia bagian barat. Demikian disampaikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan M. Iksan Tatang saat membuka acara Navigation Seminar on Climate Change di Hotel Nikko Jakarta pada Senin, (2/8).
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai kontribusi terhadap tujuan strategis Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Menhub menjelaskan berdasarkan laporan IPCC (IPCC AR4-WG3), sektor penerbangan dapat melakukan langkah-langkah pengurangan emisi diantaranya adalah dengan melakukan efisiensi pesawat terbang dan penggunaan bahan bakar alternatif. Selain itu, berdasarkan laporan tersebut, pengembangan manajemen lalu lintas penerbangan yang ramah lingkungan juga berpengaruh terhadap pengurangan emisi.
Menhub menegaskan, pengurangan emisi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi manajemen pada ruang udara dan rute. “Reducing air transportation emissions can also be achieved by more efficient management of air space and assigning shorter and more efficient air routes,” jelasnya. Rute efisien tersebut didapatkan dengan menggunakan teknologi seperti radar, GNSS, dan ADS-B yang modern. Menhub mengingatkan agar penggunaan aplikasi teknologi tersebut tidak menyampingkan faktor keselamatan.
Wendy Aritenang, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup berpendapat hal yang sama. Wendy yang juga sebagai pembicara pada seminar ini menjelaskan, dengan target International Civil Aviation Organization (ICAO) yang menargetkan penurunan emisi sebesar 1,5%, efisiensi mesin tentu saja diperlukan tapi yang paling berperan adalah menurutnya efisiensi manajemen transportasi.
Dunia penerbangan, jelas Menhub, menyumbang sekitar 2% terhadap perubahan iklim dan diprediksikan akan naik sekitar 3% pada tahun 2050, dengan pertumbuhan lalu lintas penerbangan sipil sekitar 5% per tahun.
Sebagai pembicara pada seminar ini adalah Jane Hope, Chief Environment Branch ICAO, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, perwakilan dari BMKG, Anthony Houston dari IATA, Douglass Scott dari ASPIRE, Hisar M. Pasaribu dari Institut Teknologi Bandung. (RY)