(Jakarta, 18/2/2011) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan meresmikan dua kapal Perintis baru, yaitu KM. Sabuk Nusantara 27 dan KM. Sabuk Nusantara 28. Kedua unit kapal berbobot 500 DWT dan 750 DWT tersebut telah selesai dibangun di Galangan Kapal  PT. Daya Radar Utama pada akhir Desember 2010 lalu.

Kedua unit kapal tersebut dibangun berdasarkan Kontrak antara  Pejabat Pembuat Komitmen Satker Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Laut Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. Daya Radar Utama, Jakarta. Nilai kontrak pembangunan dua unit kapal perintis tersebut adalah sebesar Rp. 43,1 milliar  dengan rincian pembangunan 1 (satu)  unit kapal perintis  ukuran 500 DWT  senilai Rp. 20,1 miliiar dan pembangunan 1 (satu) unit kapal perintis ukuran 750 DWT senilai Rp. 23,0 miliiar.

KM. Sabuk Nusantara 27 telah diseberangkan dari galangan kapal PT. Daya Radar Utama, Jakarta menuju pelabuhan Banyuwangi pada tanggal 14 Februari 2011, sedangkan KM. Sabuk Nusantara 28  rencananya akan diseberangkan dari galangan kapal PT. Daya Radar Utama, Jakarta menuju pelabuhan Merauke pada tanggal 23 Februari 2011 dan segera dalam waktu dekat ini akan diresmikan oleh Bapak Menteri Perhubungan untuk selanjutnya dioperasikan guna melayani angkutan laut perintis.

Guna meningkatkan aksesibiltas  di daerah-daerah yang masih terpencil dan belum berkembang direncanakan KM. Sabuk Nusantara 27 akan melayani trayek Perintis R-11 dengan rute Pelabuhan Tanjung Wangi–Sapekan – Pagerungan Besar – Kangean – Sapudi – Kalianget – Masalembo – Keramaian – Masalembo – Surabaya, PP. Sedangkan KM. Sabuk Nusantara 28 akan melayani trayek perintis  R-53 dengan rute Pelabuhan Merauke – Bade – Agats – Pomako – Dobo – Tual, PP.

Sampai dengan saat ini Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun 28 unit kapal angkutan laut perintis. Kapal-kapal perintis tersebut saat ini melayani angkutan laut perintis pada 28 trayek di 17 pangkalan perintis, dengan perincian 4 kapal (14,2 %) melayani Kawasan Barat Indonesia, dan 24 kapal (85,8%) melayani Kawasan Timur Indonesia.(SLO)