Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 05 Januari 2012

4457 x Dilihat

CEK KELAIKAN MOBIL ESEMKA, KEMENHUB KIRIM TIM KE SOLO

(Jakarta, 5/1/2012) Kementerian Perhubungan menyatakan mendukung penuh hasil produk nasional kreasi anak bangsa seperti yang dilakukan oleh siswa-siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Solo yang merakit mobil Esemka.

Sebagai bentuk dukungan, hari ini, kamis(5/1) Kemenhub mengirimkan tim yang dipimpin oleh Kasubdit Sarana Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat ke Solo untuk menjelaskan dan memberikan bantuan teknis seputar masalah kelaikan kendaraan kepada PT. Solo Manufaktur Kreasi sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Esemka.

“Hari ini, sudah berangkat tim dari Direktorat Sarana Angkutan Jalan ke Solo untuk nanti berkoordinasi dengan Pemkot Solo, untuk menjelaskan dan memberikan bimbingan teknis kepada pihak yang memproduksi mobil Esemka mengenai uji  laik,” Jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, Kamis (5/1).

Bambang menjelaskan, sesuai dengan UU no. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pada pasal 49 ayat 1 diatur bahwa kendaraan bermotor yang dirakit di dalam negeri dan dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian yang meliputi uji tipe dan berkala (uji laik).

Memang dulu, lanjut Bambang, PT. Solo Manufaktur Kreasi pada Juli 2010 lalu pernah melakukan uji laik kendaraan, namun memang ada beberapa item yang belum memenuhi standard antara lain, lampu yang kurang terang dan tingkat kebisingan, selebihnya sudah dianggap laik.

Menurut Bambang, Selain melakukan uji laik yang dilakukan oleh Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan yang berlokasi di Bekasi, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 4 tahun 2009 tentang ambang batas emisi gas, kendaraan tipe baru  juga harus diuji emisi gas buangnya, yang menguji adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Esemka generasi pertama memang sempat terkendala masalah emisi.

“Namun yang saya dengar sekarang mereka sudah memperbaiki mesinnya dengan injeksi, pada waktu dulu masih karburator jadi emisi mungkin kurang bagus,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan, Menteri Perhubungan telah meminta jajarannya untuk mendukung dan membantu proses uji kelaikan tentunya dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku.

“Kita tentunya mendukung produksi nasional Indonesia dan kita siap membantu, jadi sekarang mari kita tunggu hasil tim tersebut.” tandasnya. (RDH)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU