2887 x Dilihat
Buka Rakornis Bidang Perhubungan Darat 2019, Menhub Tegaskan Jajarannya Untuk Tolak Gratifikasi
“Pekerjaan kita di
bidang transportasi ini banyak berkaitan dengan layanan masyarakat.
Kutipan-kutipan gratifikasi itu menjadi biasa sekali. Saya ingin
sahabat-sahabat saya disini jangan melakukan itu lagi, lupakan. Saya
memberikan contoh adanya OTT, seorang yang besar menjadi tidak ada
apa-apanya ketika melakukan itu. Sebaliknya, kita harus bersyukur apa
yang kita miliki ini adalah suatu rezeki dari Allah yang tidak ternilai.
Oleh karenanya marilah kita mengelola perhubungan darat ini dengan
suatu Good Corporate Governance (GCG) yang baik,” tuturnya.
Rakornis
Hubdat 2019 yang dihadiri kurang lebih 870 orang ini, diselenggarakan
sebagai upaya peningkatan kinerja dari setiap unit kerja, dalam rangka
menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Adapun peserta Rakornis
ini adalah Pejabat Eselon 1 Kementerian Perhubungan, Kepala Dinas
Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia, mitra kerja
Perhubungan Darat, serta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat
(BPTD) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) masing-masing daerah.
Menhub
juga ingin seluruh ASN untuk meningkatkan kualitas SDM dengan merekrut
orang-orang terbaik dan tidak melakukan KKN dalam perekrutan. Selain
itu, dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 penting bagi para
UPT melakukan investasi untuk teknologi, membangun ekosistem inovasi,
menarik minat investor, menciptakan harmonisasi aturan dan kebijakan,
pembangunan infrastruktur di internasional, serta mengakomodasi standard
keberlanjutan.
“Tingkatkan kualitas SDM, jadi kalau rekrut di
tempat-tempat itu jangan KKN, pilihlah orang-orang terbaik, oleh
kerenanya lakukanlah suatu perbaikan. Investasi teknologi, membangun
ekosistem inovasi, menarik minat investor, harmonisasi aturan dan
kebijakan, mengakomodasi standard keberlanjutan. Semua instruksi ini
bagus, laksanakan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Menyambut
musim mudik Lebaran 2019 ini, Menhub Budi juga memberikan arahan kepada
beberapa wilayah untuk segera menyiapkan moda yang digunakan untuk
mudik. Di Jawa Barat, Menhub minta bus pariwisata untuk dilakukan ramp
check dan ditentukan mana yang bisa digunakan serta melakukan perbaikan
di tikungan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Sementara untuk di
Samarinda Kalimantan Timur, Menhub meminta masyarakat sudah mulai
diberikan informasi terkait jumlah dan waktu keberangkatan kapal yang
akan digunakan untuk mudik ke Pulau Jawa.
“Upayakan inventarisir
keadaan di daerah anda sekalian. Catat apa yang jadi masalah di daerah
anda, contohnya Jawa Barat. Ini sudah mau lebaran, bus pariwisata dari
sekarang sudah ditetapkan mana yang boleh dan mana yang tidak, ramp
check dilakukan. Jalan tol sekarang banyak kecelakaan, batasi
kecepatannya. Di tempat tikungan maut di daerah Sukabumi, lakukan
perbaikan, kecepatan diatur,” ungkap Menhub Budi.
“Di Samarinda,
Kalimantan Timur mulai dari sekarang informasikan, berapa jumlah kapal
dan jam yang bisa digunakan untuk pulang ke Pulau Jawa, karena biasanya
bertumpuk. Ini contoh-contoh yang harus disiapkan dari sekarang,”
tambahnya.
Terakhir, Menhub juga menjelaskan regulasi terkait
truk yang Over Dimension Over Load (ODOL). Disampaikan bahwa regulasi
untuk ODOL baru akan diberlakukan pada bulan Mei mendatang, sehingga
sampai dengan sekarang peraturan ini masih bersifat sosialisasi.
“Saya
sampaikan bahwa ODOL baru akan kita berlakukan bulan Mei. Selama
lebaran ini tidak ada satu tindakan, sifatnya masih sosialisasi, kecuali
dia mengangkutnya secara berlebihan yang mengakibatkan jalan itu tidak
lancar,” tutupnya. (LNM/RDL/CA/HA)