6127 x Dilihat
BP2IP SURABAYA DAN TANGERANG WISUDA BERSAMA
(Jakarta, 21/4/21011) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Kementerian Perhubungan melantik 158 orang perwira pelayaran niaga nusantara, dalam suatu acara wisuda bersama Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya dan Tangerang.
Pelantikan perwira pelayaran niaga nusantara dilakukan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit, di kampus baru BP2IP Surabaya, pekan lalu (21/4).
Secara rinci dari BP2IP Surabaya yang diwisuda sebanyak 49 orang perwira jurusan teknika dan 49 jurusan nautika. Sedangkan dari BP2IP Tangerang sebanyak 32 orang perwira jurusan nautika dan 28 orang jurusan teknika. Dari wisuda ini, maka sejak tahun 1986 BP2IP Surabaya sudah mewisuda 1488 orang perwira pelayaran niaga jurusan teknika dan nautika. Sedangkan BP2IP Tangerang sudah meluluskan Perwria Pelayaran Niaga Nusntara sebanyak 237 orang.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit menyatakan, pengoperasian kapal membutuhkan personil handal yang memiliki kompetensi, keterampilan dan profesionalisme untuk menjamin keselamatan, keamanan dan perlindungan lingkungan dari pencemaran serta pengoperasian yang ekonomis dan efisien dapat tercapai.
”Dalam persaingan global ini, pasar tenaga kerja sektor maritim banyak diperebutkan oleh negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Mereka berlomba untuk dapat memenuhi permintaan terhadap crew kapal yang memenuhi standar pendidikan dan sertifikasi yang diisyaratkan oleh konvensi internasional STCW 19878 dan amandemen-amandemennya,” kata Capt. Bobby R. Mamahit.
Kemampuan pelaut sangat dituntut, tambah Capt. Bobby R. Mamahit, karena tuntuttan dan tantangan di laut terus meningkat dari tahun ke ktahun, seperti kondisi lautan dan cuaca di sekitar perairan Indonesia saat ini akan jauh berbedea dengan kondisi 15 tahun lalu. Hal itu terjadi karena perubahan iklim dan cuaca yang semakin ekstrem akibat pemanasan global akhir-akhir ini.
”Hal itu menjadi kendala bagi awak kapal-kapal niaga, sehingga untuk mengatsi kendala itu dibutuhkan kemampuan untuk membaca dan memprediksi kondisi alam serta melakukan tindakan preventif bagi keselamatan penumpang dan barang,” ungkap mantan Adpel Tanjung Priok itu.
Untuk itu diharapkan pelaut Indonesia mampu membuktikan untuk dapat menjamin keselamatan apapun kondisinya.
Diakuinya pemerintah terus melakukan peningkatan asset balai pendidikan pelayaran. Peningkatan itu diharapkan mampu diimbangi oleh semua unit BPSDM Perhubungan dengan melakukan berbagai peningkatan, baik dari segi kualitas manajemen, tenaga dosen, serta metode pembelajaan yang berbasis pada teknologi.
Kepala BP2IP Surabaya Tata Sukapradja dalam laporannya pada acara wisuda menyatakan masih memiliki mimpi, diantaranya terus menjadikan lembaga ini sebagai pusat pendidikan dan pelatihan pelayaran yang didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan sumber daya manusia yang memadai dari jumlah maupun kualifikasinya.
Sementara itu Kepala BP2IP tangerang Capt. Edy Santoso menyatakan kegiatan wisuda berdama ini sebagai upaya kebersamaan dari lembaga pendidikan pelaut di tanah air, sehingga sejak dini sesama pelaut darimanapun lembaga pendidikannya semakin memiliki kesatuan sebagai pelaut Indonesia. (AB)