6079 x Dilihat
INKA SIAPKAN PERAKITAN 10 SET KRL UNTUK JABODETABEK
(Jakarta, 7/4/10) Bombardier Inc, perusahaan manufaktur peralatan dan perbaikan kereta asal Swedia, memenangkan tender pengadaan 10 set kereta rel listrik (KRL) yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan. Nilai kontrak itu mencapai 32 juta euro atau sekitar Rp 388 miliar. Seluruh KRL tersebut sedianya akan dihibahkan kepada PT KAI Commuter Jabodetabek untuk dioperasikan melayani penumpang KA komuter di wilayah Jabodetabek.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan menjelaskan, Bombardier akan bekerja sama dengan PT INKA Madiun untuk mengerjakan proyek yang didanai pinjaman lunak dari KfW Banking Group Germany yang nota kerjasamanya ditandatangani pada 2008 tersebut. PT INKA merupakan rekan sekonsorsium Bombardier dalam memperjuangkan tender internasional yang digelar sejak 2004 tersebut.
”Bombardier merupakan jaringan perusahaan perakitan KA besar di Eropa. Pabrik-pabriknya tersebar di beberapa negara. Bombardier Swedia akan memasok traksi motor dan sistem kontrol KRL. Sedangkan pendingin udara akan didatangkan dari perusahaan mereka Jerman, serta perangkat rodanya dari Italia. Perakitannya sendiri nanti akan dilakukan di INKA,” jelasnya di Jakarta, Selasa (6/10).
Menurut Tundjung, pengerjaan proyek itu dimulai pada November 2010 dan seluruhnya diharapkan rampung pada Oktober 2011. ”Tahap awal, November dan Desember nanti akan dirampungkan dua set. Pekan depan, saya akan bertolak ke Swedia untuk mengecek pembuatan peralatan traksi motor dan sistem kontrol langsung ke pabriknya, dan mengecek proses pengiriman pertamanya,” ujarnya.
Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menambahkan, selain itu pemerintah juga mengalokasikan dana senilai 7,9 juta euro (Rp 95 miliar) untuk menambah dan memperbaiki substation (trafo) di lintas KRL Jakarta-Bogor. Konsorsium Siemens dan PT LEN Industri ditetapkan sebagai pemenang tender untuk mengadakan dua unit trafo di Stasiun Bojong Gede, Depok, dan Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang masing-masing berkapasitas 5.000 kilowatt.
Pemerintah juga akan merehabilitasi tiga trafo di Stasiun Kedung Badak, Cilebut, dan Citayam. Kontraknya sudah ditandatangani pada Januari 2010 dan peralatannya diharapkan datang pada akhir tahun ini. (DIP)