2778 x Dilihat
BERSEDIA ANGKUT GRATIS, 3 MASKAPAI DAPAT RUTE EKS BATAVIA
(Jakarta 2/2/2013) Pemberian rute-rute eks Batavia Air yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada 3 maskapai menimbulkan pertanyaan dan perdebatan.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo menjelaskan, 3 maskapai mendapat rute-rute tersebut karena bersedia mengangkut penumpang eks Batavia Air tanpa dipungut biaya.
Dijelaskan oleh Djoko, begitu Batavia Air dinyatakan pailit dan tidak boleh beroperasi mulai 00.00 wib tanggal 31 Januari 2013, ternyata masih banyak calon penumpang Batavia yang berdatangan ke bandara untuk melakukan penerbangan.
Dalam kondisi yang tidak menentu tersebut, tiga maskapai penerbangan nasional yaitu Citilink Indonesia, Mandala dan Travel Express menawarkan diri untuk mengangkut penumpang eks Batavia Air. Bahkan 3 maskapai ini menyanggupi menerbangkan tanpa mengenakan biaya tambahan kepada calon penumpang. ‘’Mereka bahkan bersedia untuk mengangkut penumpang eks Batavia Air sampai 3 bulan ke depan,’’ kata Djoko kepada www.dephub.go.id, Sabtu (2/2)
Ditjen Perhubungan Udara memang belum mendapat laporan yang resmi berapa jumlah calon penumpang Batavia yang sudah melakukan reservasi hingga 3 bulan ke depan, bahkan hingga akhir tahun 2013. Karena berdasarkan laporan yang masuk, sudah ada masyarakat yang melakukan reservasi hingga akhir tahun mendatang.
‘’Ditjen Perhubungan Udara Senin besok akan minta kepada manajemen Batavia Air atau kurator yang ditunjuk untuk menyerahkan akses reservasi kepada pemerintah. Sehingga tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan membuat reservasi baru,’’ ujar Djoko.
Jika dikalkulasi, nilai reservasi ini bisa mencapai miliaran rupiah. Dan ke tiga maskapai ini akan mengangkut penumpang eks Batavia Air tanpa dikenakan biaya tambahan apapun, kecuali tambahan Rp 5000 per penumpang sebagai pengganti biaya asuransi yang dibayarkan saat penukaran tiket Batavia Air dengan maskapai yang akan menerbangkannya.
Nah, pengorbanan maskapai yang bersedia mengangkut penumpang eks batavia tanpa dibayar ini tentunya harus di apresiasi oleh pemerintah. ‘’Kami memberikan insentif atas pengorbankan maskapai ini, yaitu dengan memberikan rute yang sebelumnya dilayani Batavia kepada 3 maskapai ini,’’ jelas Djoko.
Diakui oleh Djoko, ada maskapai yang ikut membantu menerbangkan penumpang eks Batavia tapi tidak di kasih rute. ‘’Karena mereka mengenakan tambahan tambahan, artinya mau membantu tapi masih membebani pada penumpang,’’ tambahnya.
Sementara itu Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, rute yang diberikan kepada maskapai penerbangan nasional adalah rute yang selama ini sudah diterbangkan oleh Batavia Air. ‘’Bukan rute baru atau rute tambahan,’’ tegas Bambang.
Pemberian izin rute, menurut Bambang harus mempertimbangkan supply and demand. Bila satu rute eks Batavia sudah diberikan kepada satu maskapai maka tidak akan diberikan kpeada maskapai lain. Contoh, rute eks Batavia CGK-PKU yang sudah diserahkan Mandala, maka saat Travel Express mengajukan permohonan tidak dikabulkan. ‘’Prinsipnya tdk ada penambahan slot time, hanya berupa pengalihan . Jadi keseimbangan tetap terjaga,’’ jelasnya.
Selain masalah supply and deman, pemberian rute juga mempertimbangkan pada siapa yang melakukan pengajukan terlebih dulu, sehingga dia mendapat hak prioritas
Mengapa maskapai berebut mendapatkan rute-rute yang selama ini sudah diterbangi oleh maskapai penerbangan sebelumnya, menurut Bambang karena rute tersebut adalah rute yang sudah matang, sehingga secara jangka pendekpun sudah menjanjikan.
Kalaupun ke tiga maskapai ini tidak mengenakan biaya tambahan, diperkirakan kerugian yang saat ini ditanggung lebih kecil dibandingkan biaya untuk memulai rute baru, yg memerlukan sekitar 6-12 bulan untuk tumbuh dan menghasilkan. (JO)