Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Wednesday, 03 November 2010

5893 x Dilihat

SUPADIO AIRPORT IS RE-OPENED, LION AIR EVACUATION ON PROGRESS

(Jakarta, 3/11/2010) Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, telah resmi dibuka kembali selasa (2/11) pukul 20.00 WIB setelah siang hingga petang kemarin sempat ditutup akibat insiden tergelincirnya pesawat Lion Air JT 712. Mengingat proses evakuasi masih berlangsung, PT Angkasa Pura II hanya membuka 1800 meter dari 2250 meter panjang landasan keseluruhan.

Direktur Teknik dan Operasional PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi mengatakan, hingga dikeluarkannya keputusan mengoperasikan kembali Supadio, proses evakuasi terhadap pesawat Lion Air registrasi PK-LIQ yang mengangkut 169 penumpang dari Jakarta itu sendiri tetap dilanjutkan.

"Setelah mempertimbangkan unsur keselamatan dan keamanan dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, kami memutuskan membuka runway dengan LDA (Landing Distance Area) sepanjang 1800 meter. Ini cukup untuk take off/landing pesawat sejenis Boeing 737-300. Syaratnya, bobot pesawat harus disesuaikan," jelas Rafi Selasa (2/11) malam.

Menurut Rafi, pengoperasian kembali runway di tengah proses evakuasi yang berlanjut cukup aman, karena pesawat yang mengalami kecelakaan berada di ujung landasan pacu.

Dikatakannya, tim teknisi baik dari AP II maupun Lion Air tiba di Pontianak sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu juga, jelasnya, tim Lion Air langsung bekerja untuk melepaskan seluruh peralatan penyelamatan darurat (escape cute) yang digunakan penumpang untuk keluar dari pesawat.

"Setelah itu, mulai jam 8 malam, tim salvage (alat evakuasi) baru mulai operasi. Sampai sekarang mereka masih bekerja," imbuhnya.

Rafi mengungkapkan, pesawat Lion jenis Boeing 737-400 yang celaka itu sedianya akan dipergunakan untuk mengangkut calon haji dari Pontianak ke Embarkasi Batam. Tetapi karena peristiwa nahas itu, jemaah akhirnya diterbangkan dengan menggunakan pesawat Lion Air Boeing 737-300 yang mengangkut para teknisi dan alat evakuasi. "Begitu runway dibuka, jemaah langsung diterbangkan ke Batam," ujarnya.

Alat yang dikirimkan dari Jakarta untuk mengevakuasi pesawat naas tersebut, jelasnya, tiba di Pontianak sekitar pukul 19.00 WIB. Namun karena kondisi ban yang terbenam di dalam tanah gambut, proses evakuasi membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Kita menjaga agar kerusakan baru akibat evakuasi tidak terjadi. Mudah-mudahan malam ini selesai sehingga besok pagi kita bisa buka lebih awal dengan mengoperasikan runway secara penuh," imbuhnya.

Dia menambahkan, setelah diperiksa,  teknisi Lion Air menyatakan bahwa  main gear (roda kiri dan kanan) pesawat yang terbenam di dalam tanah di masih dapat berfungsi dan nose gear (roda depan) patah. Masih berfungsinya main gear membantu  tim untuk menarik pesawat ke apron.

"Saat ini tim sedang memompa salvage utk angkat pesawat ke landasan sambil menunggu pesawat Batavia mendarat dan Garuda take off ke Jakarta. Setelah itu, pesawat mulai dimasukan ke landasan utk ditarik ke apron," pungkasnya. (DIP)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU