Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Selasa, 04 Mei 2010

7580 x Dilihat

LAMPUNG AIRPORT PREPARES RUNWAY EXTENSION

(Jakarta, 4/5/2010) Pemerintah Provinsi Lampung tengah melakukan persiapan untuk melakukan perpanjangan landasan pacu Bandara Radin Inten II dari panjang 2500 dan lebar 45 meter menjadi 3500 x 60 meter. Pengembangan ini menjadi salah satu persiapan untuk meningkatkan status bandara tersebut menjadi bandara internasional agar dapat menjadi memfasilitasi penerbangan haji, baik sebagai embarkasi maupun debarkasi.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Eman Hendrawan menjelaskan, pengerjaan awal pengembangan ini direncanakan akan dilakukan pada 2011. ”Sekarang penyusunan master plan-nya sedang dilakukan. Kita juga sedang menyiapkan proses pembebasan lahan untuk keperluan ini, seluas 58 hektare. Dana untuk pembebasan lahan dan pemanjangan runway-nya akan di-cover Kementerian Perhubungan,” saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (30/4).

Menurut Eman, Menteri Perhubungan Freddy Numberi telah menyetujui rencana pengembangan landasan bandara tersebut, dan mengalokasikan pendanaan untuk pengembangan runway tersebut pada APBN Kemenhub secara bertahap mulai 2011. Sementara Pemprov Lampung sendiri, akan membantu dari sisi penyediaan lahan tambahan untuk ILS (instrument landing system) seluas tiga hektare, dan membantu proses pembebasan lahan.

”Untuk tahap pertama, anggarannya Rp 315 miliar, dan tahap kedua 145 miliar. Sedangkan untuk keperluan pembebasan tanahnya sendiri, Rp 40 miliar,” ujarnya.

Terkait pengubahan status bandara, Eman menambahkan, Menhub Freddy juga telah memberikan persetujuan secara lisan atas rencana pengubahan status Radin Inten menjadi bandara international. Dengan panjang 3.500 meter dan lebar 60 meter, Bandara Radin Inten II diorientasikan Pemprov Lampung agar bisa memfasilitasi proses pengangkutan jemaah haji dan pariwisata internasional.

”Menhub mendukung dan menyetujui Radin Inten menjadi internasional. Secara lisan, Menhub juga sudah mengatakannya kepada Gubernur Lampung. Selain itu, kita juga sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Agama untuk menjadi embarkasi penuh. Dirjen Umrah dan Haji bahkan mendorong agar selekasnya itu dilakukan, karena Lampung dinilai telah layak untuk menjadi embarkasi/debarkasi haji. Selama ini, jemaah Lampung bergabung dengan jemaah Jakarta di Cengkareng,” jelasnya.

Dijelaskan, frekuensi penerbangan reguler di Bandara Radin Inten II saat ini mencapai sembilan flights per hari, dengan jumlah penumpang yang diangkut antara 800-900 orang yang dilayani empat maskapai reguler seperti Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, Batavia Air, serta Sriwijaya Air.

”Untuk menjadi embarkasi/debarkasi penerbangan haji, Lampung yang populasinya mencapai 7 juta orang, sudah sangat layak. Karena dari 11 embarkasi yang ditetapkan saat ini, ada daerah yang populasinya hanya 5 juta. Tahun ini, kuota haji Lampung 2010 ini sebanyak 6.282 orang. Sementara waiting list per tahun mencapai 15 ribu jemaah,” pungkasnya.

Terkait itu, Eman menambahkan, Oktober tahun ini Bandara Radin Inten II dipastikan sudah bisa dijadikan sebagai bandara Embarkasi Antara. ”Dengan demikian, jemaah Lampung tidak perlu lagi harus menginap di Jakarta sebelum berangkat. Tetapi bisa langsung naik pesawat haji dari Lampung yang akan singgah di embarkasi utama Cengkareng, dan terus terbang ke Jeddah atau Madinah,” pungkasnya. (DIP)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU