Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Jumat, 05 Juli 2013

4212 x Dilihat

BANDARA KUALANAMU MULAI BEROPERASI 25 JULI 2013

(Deli Serdang, 4/7/2013) Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan menegaskan Bandar Udara Kualanamu akan mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Menhub optimis pengoperasian bandara baru pengganti Bandara Polonia ini tidak akan mengalami kendala berarti.

Dalam peninjauan yang dilakukan Menteri Perhubungan bersama Menteri PU Djoko Kirmanto dan Anggota Komisi V DPR RI yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Kamis (4/7), terungkap bahwa pembangunan bandara itu sudah selesai 93 persen, sementara yang belum selesai tujuh persen. Dari tujuh persen itu dua persen berkaitan dengan persiapan operasi dan lima persen berupa pembangunan sarana penunjang yang belum selesai.

Sarana penunjang yang belum selesai antara lain belum seluruh akses jalan ke bandara terbuka karena masih ada beberapa bidang tanah yang belum dibebaskan. Lahan yang belum dibebaskan sebesar 1,17 persen atau seluas 4.761 meter persegi dari total 339.000 meter persegi. Pemilik lahan yang belum dibebaskan itu hanya 18 orang.

Menhub mengatakan apabila pengerjaaan jalan menunju bandara tersebut tidak dapat diselesaikan tepat waktu, maka masyarakat akan menjadikan moda kereta api sebagai andalan menuju bandara. Sebagai bandara pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan kereta api, penggunaan moda ini akan dapat menghindarkan masyarakat dari kemacetan. “Perjalanannya saya hitung on time 32 menit,” ujar Menhub sehabis mencoba kereta api dari Bandara Kualanamu menuju Stasiun Besar Kereta Api Medan bersama rombongan. Hanya dengan merogoh kantong Rp 60.000 saja, perjalanan ke bandara Kualanamu yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 2 jam melalui jalur darat bisa dipangkas menjadi 32 menit saja.

"Kapasitas tentunya saat ini baru 2 set (4 gerbong setiap gerbongnya 308 penumpang). Nanti September ada tambahan 4 set (4 gerbong yang setiap gerbongnya 172) dari Korea rangkaian lebih pendek tapi frekuensi lebih pendek," urai Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan.

Tahap pertama periode 25 Juli- 31 Agustus ada 7 perjalanan pulang-pergi dari Kualanamu-Medan dengan selang waktu sekitar 2 jam. Kemudian tahap kedua selama September ditambah menjadi 10 perjalanan dengan selang waktu 1 jam. Tahap ketiga di bulan Oktober bertambah lagi menjadi 17 perjalanan dengan selang waktu sekitar 50 menit. Meski demikian pihak stasiun Medan mengaku siap menambah jadwal, apabila ternyata peminatnya membludak.

Meski infrastruktur baik kereta maupun rel dari bandara Kualanamu ke Stasiun Medan sudah siap tetapi persoalan lahan parkir di Stasiun Besar Medan belum teratasi. Hingga kini, stasiun Medan hanya memiliki lahan parkir dipinggir jalan stasiun saja. Padahal rute Kualanamu-Medan pasti akan menimbulkan lonjakan penumpang. Menteri Perhubungan mengharapkan agar pemerintah daerah Sumatera Utara menutup jalan di depan stasiun dan dialihfungsikan menjadi lahan parkir. “Nantinya perlu dilakukan rekayasa lalu lintas, agar tidak terjadi kemacetan di sekitar stasiun,” tutup Menhub. (HH)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU