5579 x Dilihat
ATASI PENUMPUKAN TRUK, SATU KAPAL RO-RO DIPERBANTUKAN DI MERAK
(Jakarta, 22/2/2011) Kemenhub mengerahkan satu unit kapal Ro-ro milik Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mengatasi penumpukan truk di tol Merak. Kapal yang mampu mengangkut 20 unit truk tersebut saat ini tengah disiapkan di Pelabuhan Tanjung Priok. “Kapal Kalibodri kapasitasnya 20 kendaraan saat sedang berada di Pelabuhan Tanjung Priok.” kata Dirjen Perhubungan Darat kepada pers, kemarin di kantor Kementerian Perhubungan (22/2).
Kebutuhan akan sarana angkutan penyeberangan memang sangat penting. Saat ini pemerintah juga sedang membangun kapal yang direncanakan selesai 2014. Nantinya kapal yang bertonase 2000 GT ini akan diserahkan kepada PT. ASDP selaku operator angkutan penyeberangan. Pemerintah juga berencana membangun Dermaga VI pelabuhan Merak berikut fasiltas pelengkapnya, yang rencananya mulai dibangun 2013.
Perlu diketahui, jumlah truk yang akan menyeberang melalui pelabuhan Merak pada 2 bulan pertama 2011 ini mencapai hampir 5000 unit. Pada Januari 2011, tercatat 2.039 truk dengan 70 trip per hari, dan pada bulan Februari ini, 2.399 truk dengan 64 trip per hari.
Solusi Untuk Atasi Kemacetan di Merak
Antrean panjang kendaraan angkutan barang yang akan menyeberang ke Bakauheni, Lampung jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tersendatnya roda perekonomian. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah memiliki serangkaian pemecahan masalah. “antara lain, Truk pengangkut sembako, sayuran dan bahan-bahan yang mudah busuk akan diprioritaskan”, demikian kata Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo alimoeso kepada pers kemarin,Selasa (22/2) di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Saat ini tersedia 33 kapal, 7 kapal diantaranya sedang docking, 1 kapal sedang menunggu proses docking, sehingga tinggal 25 kapal dalam formasi. Idealnya 120-144 truk dapat diberangkatkan dari Pelabuhan Merak perjamnya, tapi dengan kondisi sekarang hanya bisa 72 truk perjam. Jumlah truk yang melewati tol Merak sekitar 2 kendaraan permenit, artinya sekitar 120 kendaraan perjam. Jika kapasitas ideal minimal tercapai, maka seluruh kendaraan dapat terangkut perjamnya.
Menurut Suroyo, ada tiga solusi yaitu jangka pendaek, menengah dan jangka panjang yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan di Merak. Suroyo mengatakan, untuk solusi jangka pendeknya adalah mengoptimalkan pencapaian trip dengan mengoptimalkan 3 dermaga utama. Selain itu juga, lanjut suroyo, dengan cara mempercepat proses docking/ pemeliharaan kapal.
Sementara untuk solusi jangka menengahnya, adalah dengan menambah jumlah kapal dan melakukan peremajaan kapal.
Sedangkan solusi jangka panjangnya adalah dengan menambah jumlah dermaga dan membangun kapal-kapal baru. Dalam kesempatan yang sama Suroyo, juga menyampaikan bahwa pemerintah membuka pintu investasi untuk penyelenggaraan kapal operasional angkutan penyeberangan khususnya untuk rute Merak – Bakauheni.
Kemarin, total antrean kendaraan truk di pelabuhan Merak sebanyak 2.610 kendaraan dan dilakukan evaluasi, berapa kapasitas angkut dan berapa lama kendaraan menunggu dalam antrian. (CAS)