Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Tuesday, 04 October 2011

5493 x Dilihat

AOC OF PT. NUSANTARA BUANA AIR IS SUSPENDED

Jakarta (04/10/2011) Kementerian Perhubungan men-suspend (membekukan) sementara pengoperasian PT Nusantara Buana Air (NBA), maskapai penerbangan yang pesawatnya jatuh di kawasan Bahorok, Sumatera Utara dan menyebabkan 18 crew dan penumpangnya meninggal dunia. Pembekuan AOC (Aircraft Operation Certificate) PT NBA diberlakukan mulai Selasa (4/9) kemarin.

Alasan membekukan operasional NBA ini, karena berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara di lokasi kejadian maupun pada manajemen pengoperasian, banyak ditemukan hal-hal yang belum sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Seperti dalam hal maintenance, kebijakan dalam penggunaan bahan bakar.

‘’Banyak sekali hal-hal yang dilanggar oleh PT NBA dalam pengoperasian pesawat-pesawatnya yang dapat mengakibatkan terabaikannya keselamatan penerbangan. Itulah yang menjadikan dasar mengapa kami membekukan sementara pengoperasian seluruh pesawat PT NBA,” kata Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti kepada wartawan di Kementerian Perhubungan,

Pada saat terjadi kecelakaan, tim investigasi dari Ditjen Perhubungan Udara dan KNKT langsung melakukan investigasi di lokasi kejadian. Hasilnya, PT NBA dalam melakukan operasionalnya banyak hal-hal yang belum sesuai dengan aturan, seperti dalam operasional, perawatan pesawat maupun manajemen.

Persoalan manajemen misalnya, PT NBA banyak memenangkan sebanyak 7 kontrak kerja. Disamping itu dalam satu tahun terakhir PT NBA memperoleh 20 rute perintis di 9 propinsi seperti Sumatera Utara, Kalimantan, Lombok, Ambon dan beberapa propinsi lainnya. Namun hal itu semua tidak diimbangi dengan jumlah pesawat dan perawatan yang memadai. ‘’Hal ini tentunya sangat berbahaya sekali,’’ tegas Herry.

Supaya kecelakaan tidak terulang lagi, dan manajemen melakukan penataan dalam operasional pesawat dan melakukan perawatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, maka untuk sementara waktu ini, operasional PT NBA dibekukan. Menurut Harry biasanya pembekuan operasional ini dilakukan paling cepat 1 bulan. ‘’Tapi mengenai sampai kapan pembekuan ini dilakukan, akan dilihat sampai PT NBA bisa menunjukan apa-apa yang sudah menjadi ketentuan yang telah di tetapkan pemerintah,’’ tambah Herry.

Untuk diketahui, PT NBA yang merupakan perusahaan penerbangan tidak berjadwal saat ini memliki 9 pesawat, yaitu 5 buah CASA 212-200, 1 buah CASA 212-100,  1 buah Piper Chayene dan 2 buah helikopter MD-500. Dengan ada pembekuan ini maka pesawat-pesawat penumpang tidak boleh dioperasikan kecuali pesawat yang saat ini digunakan untuk membantu proses pembuatan hujan buatan.

Disinggung mengenai dampak pembekukan operasi PT NBA terhadap penerbangan rute-rute perintis, Harry mengatakan, rute-rute perintis yang selama ini diisi oleh PT NBA akan ditawarkan kepada maskapai penerbangan lain yang bisa melayani, seperti Susi Air, Merpati Airlines, Express Air. (PR)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU