Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Sabtu, 31 Juli 2010

5992 x Dilihat

CONVERSATION TIME BETWEEN PILOT – ATC CUT TO ANTICIPATE DELAY

(Bandung, 31/07/10) Beragam cara diupayakan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi penundaan waktu pemberangkatan (delay) pesawat saat pelaksanaan angkutan mudik Lebaran mendatang. Salah satunya adalah dengan memangkas waktu percakapan antara pilot dengan petugas pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC).
 
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay mengatakan, pemangkasan waktu percakapan ini dilakukan untuk melakukan efisiensi waktu dengan tidak akan mengorbankan penerbangan. ”Kita pangkas waktunya dari 14 detik menjadi 10 detik. Jadi, antara pilot dan petugas di ATC cukup bicara yang pokok saja. Sudah ada standarnya tentang percakapan ini,  jadi kalau ada pembicaraan yang tidak penting akan dikurangi,” jelasnya dalam Lokakarta untuk Pers dan media Massa di Hotel Horison Bandung, Sabtu (31/7).
 
Herry menambahkan, pemangkasan waktu bicara ini juga terkait tidak sebandingnya jumlah pergerakkan pesawat dengan tenaga ATC di lapangan. Pembicaraan yang pendek bisa meningkatkan efektivitas kerja para petugas dan mengurangi kelelahan dan kejenuhan yang bisa menimbulkan kesalahan saat bekerja.
 
Sebagai contoh, sebutnya, di bandara sebesar Soekarno-Hatta, Jakarta dan Bandara Juanda, Surabaya, dalam setiap satu jam petugas menangani sedikitnya hingga 32 pesawat. ”Sementara idealnya, dalam sejam maksimal hanya 21 pesawat. Antrean yang panjang juga akan mengakibatkan antrean yang panjang di taxy way, runway hingga approach area,” jelasnya.
 
Herry juga menjelaskan bahwa saat pekan mudik Lebaran, kepadatan pasti terjadi di semua moda, termasuk angkutan udara. Namun pihaknya berusaha meminimalisasi semua kondisi itu. Dia meminta manajemen maskapai penerbangan yang berada di lapangan turut menjelaskan bila terjadi delay.
 
"Operator manajemen pada saat seperti itu jelaskan pada masyarakat kenapa terjadi. Delay pasti ada. Yang penting bagaimana cara penyampaiannya. "Kalau manajemen kabur, mengilang, ya, masyarakat pasti marah. Kalau menjelaskan dengan senyuman manis, mereka akan mengerti karena manusia butuh perhatian," pungkas Herry. (DIP)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU