2422 x Dilihat
Abaikan Aspek Keselamatan, Picu Kecelakaan Angkutan Sungai
(Jakarta, 7/3/2014) Kecelakaan dalam penyelenggaraan angkutan sungai masih kerap kali terjadi karena aspek keselamatan masih sering diabaikan khusunya oleh para operator angkutan sungai. Demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso saat membuka Kegiatan Sosialisasi Kelaikan Sarana Angkutan Sungai dan Danau di Balaikota Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Tengah, Rabu (4/3).
“Di Kalimantan, masih sering terjadi kecelakaan-kecelakaan di sungai, karena aturan-aturan yang ada di dalam penyelenggaraan transportasi sungai masih sering diabaikan.”
Suroyo mengatakan, hal ini mungkin disebabkan salah satunya karena pelayaran sungai dianggap hal biasa yang telah menjadi rutinitas setiap hari, sehingga kelaikan kapal sering diabaikan.
“Idealnya memang setiap kapal yang membawa penumpang itu harus dilengkapi dengan alat pelampung (life jacket) sesuai dengan jumlah penumpang yang ada.” Jelasnya.
Suroyo juga meminta kepada para operator angkutan sungai untuk benar-benar memperhatikan kelaikan kapal, tidak mengabaikan aspek keselamatan, dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kapal harus laik, berikan pelayanan yang baik dan tidak ngebut,” tegasnya.
Kegiatan soialisasi kelaikan sarana angkutan sungai dan danau seperti ini, telah dilaksanakan oleh Ditjen Perhubungan sejak tahun 2006 hingga sekarang. Untuk Kota Banjarmasin – Provinsi Kalimantan Selatan, sosialisasi ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan bentuk dari pelaksanaan Road Map Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat yang meliputi diantaranya aspek pembinaan terhadap para operator angkutan sungai yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang salah satunya berupa kegiatan sosialisasi kepada para operator dan para pengguna jasa transportasi angkutan sungai dan danau.
Melalui kegiatan ini, diiharapkan para operator kapal yang ada di Kota Banjarmasin agar selalu memperhatikan keselamatan kapal masing-masing. Mengingat berdasarkan data, masih banyak terjadi korban jiwa akibat kecelakaan kapal angkutan sungai, masih rendahnya kesadaran taat hukum para pemilik angkutan dan operator kapal, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat pengguna jasa transportasi sungai terhadap aspek keselamatan.
Kegiatan ini diharapkan pula dapat memberikan pemahaman dan motivasi kepada para operator kapal sungai dan danau tentang arti pentingnya kelaikan kapal sungai dan danau serta penyediaan perlengkapan keselamatan dalam kegiatan pelayanan angkutan sungai dan danau, yang pada akhirnya diharapkan terwujudnya angkutan sungai dan danau yang selamat, aman, lancar, dan tertib.
Peserta penyuluhan terdiri dari para operator kapal sungai dan danau yang ada diwilayah Kota Banjarmasin. Adapun jumlah peserta tercatat sebanyak 100 orang peserta. Dalam kesempatan tersebut Ditjen Perhubungan Darat juga memberikan bantuan berupa 100 buah baju pelampung atau Life Jacket kepada para operator kapal sungai dan danau. (CAS)