Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 31 Maret 2011

4693 x Dilihat

2011 DIHARAPKAN JADI TAHUN KEBANGKITAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS

(Jakarta, 31/3/2011) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah bertekad bahwa tahun 2011 harus menjadi tahun kebangkitan bagi angkutan laut perintis. Demikian ditegaskan Direkur Jenderal Perhubungan Laut, Sunaryo dalam acara Press Background dengan wartawan di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (31/3).

Angkutan Laut Perintis yang sudah diselenggarakan sejak 41 tahun lalu, hingga kini masih dirasakan sangat diperlukan terutama untuk melayani mobilisasi di daerah terpencil dan belum berkembang. Namun dalam perjalanannya, perkembangan angkutan laut perintis dirasakan masih sangat kurang bahkan terkesan kumuh dan menyakitkan.

Menurut Sunaryo, angkutan laut perintis selain mampu membuka daerah terisolir atau daerah tertinggal, juga merupakan salah satu perekat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian, penyelenggaraan angkutan laut perintis adalah suatu bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Untuk itu, pengusaha yang bergerak di bidang angkutan laut perintis jangan terlalu mengambil keuntungan. “Kalau mau untung besar jangan bergerak di angkutan perintis. Pengabdian jangan berharap keuntungan materi”, tegasnya.

Sebagai langkah awal kebangkitan angkutan laut perintis, saat ini telah dilakukan perubahan terhadap semua nama kapal perintis. Jika sebelumnya nama kapal perintis menggunakan nama wilayah tertentu di Indonesia seperti Papua I, Papua II dan sebagainya, maka semua nama kapal tersebut diganti dengan nama Sabuk Nusantara. Penggantian nama ini dengan harapan kapal perintis mampu mempersatukan semua wilayah-wilayah di Indonesia. Langkah lain yang akan dilaksanakan guna mendukung program dimaksud, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan melakukan pembenahan dan meningkatkan fasilitas pelabuhan perintis.

Selain itu, guna meningkatkan pelayanan angkutan laut Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun 28 unit kapal angkutan laut perintis, dimana dua diantaranya yaitu KM. Sabuk Nusntara 27 dan KM. Sabuk Nusantara 28 telah diresmikan pengoperasiannya oleh Wakil Menteri Perhubungan pada tanggal 7 Maret 2011 di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jawa Timur.

Dari data yang diterima redaksi Trans News, realisasi pelayanan angkutan laut perintis dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2005 pelabuhan yang digunakan sebagai pelabuhan pangkal sebanyak 25 pelabuhan dan melayani 370 pelabuhan singgah, terus meningkat masing-masing pada tahun 2006 pelabuhan pangkal sebanyak 26 pelabuhan dan melayani 388 pelabuhan singgah, tahun 2007 pelabuhan pangkal sebanyak  29 pelabuhan dan melayani  418 pelabuhan singgah, tahun 2008 pelabuhan pangkal sebanyak 29 pelabuhan melayani 418 pelabuhan singgah, tahun 2009 pelabuhan pangkal sebanyak 30 pelabuhan melayani 423 pelabuhan singgah, tahun 2010 pelabuhan pangkal sebanyak 30 pelabuhan melayani 424 pelabuhan singgah dan tahun 2011 pelabuhan pangkal sebanyak 30 pelabuhan menyinggahi 457 pelabuhan singgah. (SLO)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU