Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 28 April 2016

9190 x Dilihat

Pengembangan Bandara Gorontalo Siap Diresmikan

JAKARTA – Pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo siap diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada akhir pekan ini. Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan Bandar Udara kelas 1 (satu) yang terletak di Kabupaten Gorontalo, 18 km dari Ibu Kota Kabupaten Limboto, Provinsi Gorontalo.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan telah selesai mengembangkan sisi udara dan sisi darat Bandara Djalaludin Gorontalo. Pengembangan sisi udara yaitu pengembangan apron yang semula hanya berukuran 230 x 80 M dan hanya mampu menampung 2 unit pesawat sejenis 737-800 serta 1 unit sejenis ATR, menjadi 130 x 291 M dan mampu menampung 3 unit pesawat sejenis 737-800 serta 2 unit sejenis ATR.

Selain itu, landasan pacu pacu Bandara Djalaluddin berukuran 2.500 meter x 45 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 meter x 400 meter pada tahun 2019. Bandara Djalaludin Gorontalo mampu didarati Pesawat Boeing 737-900 ER dan maskapai yang sudah beroperasi diantaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air dan Avia Star yang dalam satu harinya terdapat 20 pergerakan pesawat.

Pengembangan juga dilakukan pada sisi darat berupa pembangunan gedung terminal baru dan area parkir bandara. Gedung terminal baru yang terdiri dari 2 (dua) lantai dengan luas 11.865 M2 tersebut mampu menampung 2.500 penumpang dan menggantikan gedung terminal lama yang hanya cukup untuk 250 penumpang. Gedung terminal baru Bandara Gorontalo ini dibangun sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang dibiayai APBN. Setelah terminal baru dioperasikan, terminal lama akan dijadikan embarkasi haji bersifat reguler dan akan menampung 250 jamaah.

Lantai dasar berfungsi sebagai tempat check in, drop off, baggage claim, serta area publik dan karyawan. Sementara untuk lantai dua, berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang dan area publik & karyawan. Fasilitas lain yang telah disiapkan adalah x-ray sebanyak empat unit, tiga untuk penumpang dan satu untuk kargo. Ruangan musholla yang berada di lantai bawah dan lantai atas, ruang laktasi, eksalator, lift, toilet, kursi roda untuk penumpang sakit atau penyandang disabilitas. Juga terdapat dua lounge yang berukuran sedang dan luas, dan ruang merokok.

Selain pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir bandara yang semula hanya seluas 3.902 M2 untuk 150 mobil, sekarang menjadi 46.411 M2 dan mampu menampung 1.000 mobil.

Pembangunan Bandara Djalaluddin dilakukan sejak tahun 2013 ini melalui 3 tahap yaitu pada tahap pertama, dibangun struktur bawah fondasi pancang, tie beam dan pile cap dengan anggaran sebesar Rp. 21 miliar. Pada tahap kedua berupa pekerjaan struktur atas, penutup atap, finishing dinding bata, finishing lantai dasar dan instalasi MEP dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 51 miliar. Selanjutnya pada tahap ketiga terdiri dari pekerjaan elektrikal mekanikal, arsitektur, interior dan finishing dengan anggaran sebesar Rp. 70 miliar. Selain itu juga ada pekerjaan finalisasi berupa area parkir dan GSE dengan anggaran Rp. 27 miliar dan pekerjaan dua unit garbarata dengan anggaran Rp. 15 miliar.

Rencana ke depan Bandara Djalaluddin akan dijadikan Badan Layanan Umum (BLU). Skema BLU bertujuan mempercepat perputaran keuangan, sehingga hasil dari pendapatan bisa dipergunakan secara langsung untuk penambahan fasilitas bandara dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap penumpang. Selain itu dengan skema BLU, Bandara Djalaludin Gorontalo dapat dikelola dengan lebih profesional.

Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo yang resmi menjadi Bandara Kelas I pada tahun 2014 ini merupakan satu-satunya sarana transportasi udara yang terletak di Provinsi Gorontalo. Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang baik yang datang dan pergi di bandara ini, Kementerian Perhubungan melakukan perbaikan serta pembenahan-pembenahan. Hal tersebut sejalan dengan fokus kerja Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat.

Pembangunan dan pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo yang berada di utara Pulau Sulawesi ini merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris akan tetapi pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (RY/BU/SR/HP)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU