JAKARTA - Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, siap dibangun. Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, pembangunannya sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo belum lama ini.

“Pembangunan tetap dilaksanakan, asalkan dilakukan oleh pihak swasta,” ungkap Jonan di Jakarta, Selasa (5/2/2015).

Terkait dengan adanya pipa minyak dan gas milik PT Pertamina Hulu Energi ONJW dan adanya fungsi lahan pertanian yang subur, menurut Jonan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyetujui untuk menggeser lokasi pembangunan pelabuhannya.

Pembangunan pelabuhan Cilamaya, menurut Jonan, berdasarkan harapan Presiden, agar tetap dilanjutkan sebagai bagian dari upaya penurunan biaya logistik, karena hadirnya pesaing selain pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

“Pembangunannya tidak usah pakai dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, red) tetapi pakai dana swasta,” tegas Jonan.

Sebelumnya, Menhub telah melayangkan surat berisi usulan kelanjutan pembangunan pelabuhan Cilamaya kepada Presiden pada 16 Januari 2015. Isi suratnya antara lain bahwa pembangunan pelabuhan tersebut dapat menekan biaya logistik karena mendekatkan pusat produksi di Kawasan Industri Cikarang dan Karawang dengan pelabuhan karena jarak ke Tanjung Priok 70 kilometer, sementara ke Pelabuhan Cilamaya 30 kilometer.

Pembangunan pelabuhan Cilamaya juga dapat menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta dengan memindahkan sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah ibu kota dan menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (CHA)