(Jakarta, 31/1/2011) Tim Badan SAR Nasional hari Minggu, (30/1) kembali menemukan 3 korban meninggal akibat terbakarnya KMP Laut Teduh di sekitar Laut Tempurung. Oleh karena itu terhitung hingga pencarian hari Minggu (30/1) yang berakhir pukul 15.00 WIB korban meninggal akibat peristiwa tersebut adalah 16 orang. Demikian informasi yang diperoleh redaksi pemberitaan www.dephub.go.id dari Badan SAR Nasional pada Senin (31/1).

Sementara itu, Sabtu (29/1) lalu, Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso telah melaporkan kronologis peristiwa tersebut kepada Wapres Budiono yang disampaikan di kediaman Wapres. Suroyo menjelaskan, KMP Laut Teduh beroperasi di Dermaga I dengan jadwal datang pukul 02.15 WIB dan berangkat pukul 03.15 WIB dari Pelabuhan Merak. Dalam pelaksanaannya kapal datang di Dermaga I Merak pukul 02:45 WIB dan berangkat dari Dermaga I Pelabuhan Merak pukul 03.22 WIB menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

Pukul 03:59 WIB, STC (Ship Traffic Control) Pelabuhan Merak menerima laporan langsung dari KMP Laut Teduh bahwa kapal mengalami kebakaran dengan posisi sekitar (setelah) Pulau Tempurung. Suroyo memaparkan, dari informasi sumber kebakaran berasal dari kendaraan bus penumpang di cardeck. Pihak PT. ASDP langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk evakuasi penumpang, termasuk memerintahkan kapal – kapal yang sedang berlayar dan dekat dengan posisi KMP Laut Teduh untuk melakukan pertolongan pertama dan evakuasi.

Pada pukul 04.00 WIB kejadian tersebut dilaporkan ke Manager Operasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang langsung berkoordinasi dengan PUSKORDAL Selat Sunda, PCM dan Kepala Operasi KMP Laut Teduh. Suroyo menambahkan, pada pukul 04.05 WIB kapal pandu KM. Gunung Batur dan KM. Gunung Santri serta kapal karet milik TNI AL diluncurkan untuk mengevakuasi penumpang. (CAS)