Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Jumat, 05 September 2025

398 x Dilihat

Bandara Ahmad Yani Semarang Resmi Layani Penerbangan Internasional Dorong Pariwisata dan Perkuat Ekonomi Jawa Tengah

Semarang – Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang hari ini, Jumat (4/9), resmi melayani penerbangan internasional, dengan ditandai penerbangan perdana AirAsia rute Kuala Lumpur–Semarang. Penerbangan ini akan beroperasi dengan frekuensi tujuh kali dalam seminggu.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari penetapan 36 bandara internasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas konektivitas, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, serta memperkuat perekonomian daerah.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan pembukaan kembali rute internasional ini adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperluas aksesibilitas transportasi udara di luar kota-kota besar.

“Pembukaan rute internasional ini diharapkan tidak hanya membuka peluang mobilitas bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” ungkap Menhub Dudy di Jakarta, Jumat (4/9).

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutannya pada acara Inaugural penerbangan perdana Airasia Semarang-Kuala Lumpur di Bandara Ahmad Yani, Semarang, turut menyampaikan hal yang senada. Menurutnya penerbangan internasional ini akan membuka pintu baru bagi Jawa Tengah dalam menjaring wisatawan mancanegara sekaligus memperluas pasar produk daerah.

“Dengan penerbangan langsung, hal ini akan mempermudah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, meningkatkan sektor pariwisata, dan membuat Jawa Tengah semakin dikenal di luar negeri.” ujar Taj Yasin.

Taj Yasin menambahkan saat ini sudah ada sebanyak 8.553 penumpang yang akan terbang, baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur. “Apakah ada dampaknya? Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024 ada 593 wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Tengah dan hari ini terbukti 8.553 penumpang yang akan terbang baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur," tambahnya

CEO InJourney Airports Regional IV Rahadian D. Yogisworo menyampaikan optimisme yang sama. Ia menyebut rute internasional Bandara Ahmad Yani akan memberikan dampak yang signifikan bagi konektivitas Jawa Tengah.

“Tahun 2019, sebelum pandemi, Bandara Ahmad Yani melayani hampir 230 ribu penumpang internasional. Dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ini, kami optimistis Semarang dapat kembali menjadi salah satu pintu gerbang utama Jawa Tengah. Harapan kami, penerbangan Kuala Lumpur–Semarang ini menjadi awal dari konektivitas yang lebih luas, termasuk rencana pembukaan rute baru ke Singapura pada November mendatang,” ujar Rahadian.

Dari sisi pariwisata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Muhammad Masrofi, menambahkan bahwa penerbangan internasional akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata.

“Dengan rute Kuala Lumpur–Semarang yang sudah beroperasi, serta rencana maskapai Scoot membuka rute Semarang–Singapura pada akhir 2025, kami optimistis kunjungan wisatawan mancanegara dapat tumbuh hingga 38%, lebih tinggi dibanding peningkatan 28% pada 2023–2024. Selain itu, pelaku usaha lokal di sektor pariwisata, jasa, dan perdagangan akan mendapat angin segar dari terbukanya kembali akses internasional,” ungkap Masrofi.

Sejalan dengan itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DPD Jawa Tengah Alex Gunarto, menilai penerbangan internasional langsung dari Semarang akan memperluas pasar wisata. “Kami sangat menyambut baik dengan adanya penerbangan ini. Akses yang lebih mudah bagi wisatawan mancanegara tentu akan meningkatkan kunjungan ke Jawa Tengah,” ucapnya.

Salah satu wisatawan mancanegara asal London, Inggris, bernama Cameroon, yang ikut dalam penerbangan perdana tersebut mengaku sangat terbantu dengan adanya rute internasional langsung ke Semarang. Ia juga menambahkan bahwa pembukaan rute internasional ini dapat mendorong lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Semarang.

“Ini adalah kunjungan kedua saya ke Semarang. Dengan adanya penerbangan langsung, perjalanan saya menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Sebelumnya saya harus terbang ke Surabaya lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta api, yang tentu memakan waktu lebih lama. Sekarang jauh lebih praktis,” ungkap Cameroon.

Palembang Kembali Layani Rute Internasional

Selain Semarang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang juga telah kembali melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025 melalui AirAsia Berhad rute Kuala Lumpur–Palembang dengan frekuensi tujuh kali seminggu. Penerbangan perdana tersebut mencatat load factor di atas 90%. Selanjutnya, Batik Air Malaysia akan membuka rute Kuala Lumpur–Palembang dengan frekuensi tiga kali seminggu mulai 13 September 2025, disusul Scoot yang telah menjadwalkan pembukaan rute Singapura–Palembang pada Januari 2026.

Selain penerbangan reguler, Bandara SMB II juga melayani penerbangan charter Umrah. Pada 10 Juli 2025, Lion Air membuka rute Palembang–Jeddah dengan frekuensi satu kali seminggu, disusul Garuda Indonesia pada 15 Juli 2025 dengan frekuensi dua kali seminggu. Sejak kembali dibuka, pergerakan penumpang internasional di Palembang menunjukkan tren positif, dengan total 4.481 penumpang pada Juli 2025 dan meningkat signifikan menjadi 10.166 penumpang pada Agustus 2025.

Menhub Dudy menekankan bahwa Palembang dan Semarang memiliki peran strategis sebagai pintu masuk wisata sekaligus pusat ekonomi daerah. “Palembang dan Semarang bukan hanya pintu masuk ke destinasi wisata, tetapi juga pusat ekonomi daerah. Kami berharap momentum ini dapat mendorong peningkatan layanan, memperkuat kolaborasi dengan maskapai, serta mengoptimalkan promosi destinasi wisata dan potensi unggulan masing-masing wilayah,” jelasnya.

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator bandara, maskapai penerbangan, dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan standar internasional tetap terjaga, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang.

“Kami memastikan standar internasional tetap terjaga, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang. Selain itu, kami juga terus mendorong agar rute yang dibuka dapat berkembang secara berkelanjutan,” ujar Menhub.

Dengan beroperasinya kembali penerbangan internasional di Semarang dan Palembang, diharapkan lebih dari sekadar membuka akses wisatawan, momentum ini juga diharapkan memperluas peluang ekspor produk unggulan daerah, menarik investasi asing, dan menumbuhkan perekonomian regional.(HA/HH/GT/ETD)

#TransportasiMaju

#MenghubungkanIndonesia

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU